Setelah selesai sarapan di sekitaran Losari, tujuan kami berikutnya adalah menyeberang ke Pulau Samalona, pulau kecil yang berjarak hanya sekitar setengah jam dari Makassar. Menyusuri jalan Penghibur kami berjalan menuju ke dermaga penyeberangan. Seperti kebanyakan dermaga-dermaga yang (biasanya) digunakan untuk wisata pulau di Indonesia, dermaga ini bukanlah dermaga khusus wisata tapi merupakan dermaga yang didominasi oleh kegiatan nelayan. Suasananya ‘khas’ sekali seperti becek cenderung kotor, rada-rada bau amis, dsb. 😀 Sampai di dermaga, kami langsung disambut dan ditawari jasa penyeberangan ke Samalona. Langsung deh proses nego. Kami ditawari untuk main ke Pulau Kodingareng Keke yang lokasinya lebih jauh dari Samalona. Mengingat jarak Samalona yang relatif dekat dan waktu itu hari masih pagi, artinya kami masih memiliki banyak waktu, kami pun mengiyakan tawaran tsb. Ya konsekuensinya tarif sewa kapal jadi lebih mahal.

kodingareng-keke-makassar

Salah satu sudut dermaga di Makassar menuju ke Samalona

Pulau Kodingareng Keke

kodingareng-keke

Pulau Kodingareng Keke, Birunya ajib bangett! *no edit*

Pertama kali denger nama Pulau Kodingareng Keke ya sewaktu di dermaga penyeberangan di Makassar. Belum pernah denger namanya, niat awalnya jg cuma sampai Samalona saja. Dari Makassar, pulau Kodingareng Keke letaknya lebih jauh dari Samalona, sekitar 1 jam penyeberangan. Meskipun sepertinya cuma 1 jam, tp pengalaman menyeberang ke Kodingareng Keke ini menjadi penyeberangan paling horor yang pernah saya tumpangi. :hammer:

Pada waktu itu, kondisi langit cerah secerah-cerahnya, tidak ada tanda-tanda akan ada badai atau apa gitu. Ketika sudah ditengah laut, sudah melewati pulau Samalona, angin di lautan rada gak santai, membuat ombak jadi cukup ganas menggoyang kapal yang kami tumpangi. Kapal (atau lebih tepatnya perahu) yang kami sewa bukan lah yang berukuran besar, ukurannya tergolong kecil, pas banget untuk menampung 11 orang. Beberapa kali air laut masuk ke dalam kapal saking besarnya ombak yang ‘nyenggol’ kapal. :hammer:

Perjalanan jadi berasa lebih lama, dan di tengah jalan sempat ada kepikiran untuk balik khawatir kondisi cuaca yang makin buruk. Karena 1 rombongan sepakat untuk lanjut, ya akhirnya perjalanan tetep lanjut ke Kodingareng Keke. Saat itu sudah komat-kamit berdoa semoga kapal gak sampai terbalik :hammer: Ya amit-amit sih ya, kalau kebalik ya tinggal renang, tapi lebih ga tenang mikirin kamera, HP, dompet, MP3 player, dsb. hahaha… * Thank God semuanya baik-baik saja 😀 *

Dengan perjalanan yang gak biasa begitu, ekspektasi kami jadi lebih tinggi pada Kodingareng Keke. Jangan sampai sudah dibela-belain begitu, eh pantainya kek Ancol! :)) tapi ternyata adrenalin rush yang sudah terjadi kebayar banget! Tampak dari kejauhan pulau kecil berpasir putih dikelilingi air laut berwarna biruuuu. Mantap!! Boleh lah disandingkan dengan Karimunjawa. 😀

Begitu sampai di bibir pantai, sudah kaya apaan lepas dari kandangnya. Ada yang langsung nyebur main-main air, ada yang lari-lari di pantai, hahaha.. :)) Saat itu hanya rombongan kami yang nekat ada di situ, jadi berasa seperti private island gitu. 😀 Ritual utama, foto-foto pastinya! Di sini kami hanya punya waktu sekitar setengah jam, harus segera kembali sebelum ombak lebih gak santai lagi.

chocky-at-kodingareng-keke

@ Kodingareng Keke! 😀

kodingareng-keke-makassar-2

The team @ Kodingareng Keke

perahu-ke-kodingareng-keke-makassar

Ini kapal alias perahu nya… yang sempat terombang-ambing di lautan xD

Pulau Samalona

Sekitar pukul 11 kurang, kami sampai di Samalona, kalau di Jakarta ya semacam pulau-pulau di Kepulauan Seribu ya. Cukup ramai, penuh dengan manusia, villa, penjual makanan/minuman, dsb. Pantainya sendiri cantik sih…, tp karena kami baru saja dari Kodingareng Keke yang juga cantik, sepi dan bersih, saya pribadi melihat Samalona jadi biasa. :peace: Tidak banyak yang saya lakukan di sini, hanya berjalan-jalan muterin pulau dan mengambil beberapa foto meskipun sebenernya cukup banyak yang bisa dilakukan di sini. Mulai dari keliling keliling pulau, makan minum, tidur-tiduran, main basah-basahan, snorkeling sampai permainan semacam banana boat pun bisa. 😀

pulau-samalona-makassar

Yang ini di Samalona, Makassar

samalona-makassar

Pulau Samalona, Makassar

pisang-goreng-ala-makassar

Pisang goreng ala Samalona, plus sambel tomat 😀

Yang unik di sini adalah, ketika kami beli pisang goreng… eh ternyata makannya pake sambel yang sambelnya seperti sambel-sambel ala pecel lele di Jawa. Butuh waktu untuk bisa menenerima kenyataan tsb, hahaha… Ya karena dasarnya uda laper, makanan apa aja ya tetep di-embat 😀

Kembali ke Jakarta!

Balik di kota Makassar lagi, agenda kami tidak banyak, yaitu cuma mandi, makan siang dan langsung bersiap menuju bandara. Sampai lagi di dermaga, tujuan pertama adalah cari SPBU / Masjid demi numpang mandi. 😀 Kami numpang mandi di salah satu Masjid terdekat dari dermaga. Akhirnya bisa mandi dengan baik dan benar setelah 2 hari, hahaha… :))

mandi-di-masjid-makassar

ketika masjid menjadi tempat membersihkan diri (dalam arti sebenarnya)

Mampir makan di restoran sekitaran Losari dan selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Bandara menggunakan Damri Bandara. Jalan kaki sedikit ke arah utara, tepatnya di jalan Riburane (depan RRI) untuk menuju halte keberangkatan si bus Damri. Karena lewat tol, perjalanan kota ke bandara jadi cepet banget, butuh waktu sekitar setengah jam saja. Dan weekend trip di Makassar dan sekitar pun usai. Ternyata bisa banget ya main agak jauhan tanpa perlu cuti, yang penting mah niattt (dan tiket promo tentunya) hahahaha… 😉

see-you-makassar

See you Makassar! The team : olipo, alief, dina, pingky, elly, chocky, alex, acung

Terimakasih Makassar! 🙂
PS : terimakasih buat Olip & Dina untuk beberapa foto di atas