Travel. . . It’s all about the Journey…Not the Destination. Kalau diartikan ke Bahasa Indonesia mungkin kurang lebih mengatakan bahwa sebuah perjalanan itu adalah semua soal perjalanannya bukan destinasi atau tujuan akhirnya. Kenapa? Karena dalam perjalanan menuju destinasi tersebut akan (selalu) banyak cerita yang membuat sebuah perjalanan lebih bermakna #tsah

Nah, begitu pula dengan trip saya ke Dunia Fantasi (Dufan) beberapa waktu lalu. Saya dan 9 orang teman lainnya, yang kebetulan semuanya blogger, memutuskan untuk main-main ke Dufan. Iya, ‘cuma’ Dufan koq, yang hanya berjarak 20 menitan dari tempat tinggal saya. Kali ini mainnya enggak jauh-jauh, cukup ke Dufan saja. Meskipun begitu, perjalanan ke Dufan ini lumayan berkesan karena banyak cerita di baliknya. 😀

#BloggerKurangPiknik

#BloggerKurangPiknik – foto : Akbar


Latar Belakang

*ini memang bukan makalah, tapi gak pp lah ya pakai ‘latar belakang’*

Berawal dari salah satu cuitan di twitter salah satu blogger yang sepertinya lagi agak setres. Intinya sih bilang pengen main ke Dufan. Saya tahu, bukan faktor Dufan-nya tapi lebih ke rasa pengen teriak-teriak di rollercoaster. Hahahaha… Sampai akhirnya dari iseng main samber dan mention, jadilah direncanakan trip ke Dufan.

Awalnya sih hanya 1-2 orang yang saling samber di twitter, eh ternyata yang setres banyak juga hingga bertambah terus. Hahaha… Twit pertama ada di bulan September, dan baru terealisasi di bulan November. Biasalah, nyocokin jadwal satu sama lain itu kan susah banget, apalagi teman-teman saya ini blogger-blogger heits nan sibuk. (Temen-temen saya lho, bukan saya-nya. Saya-nya mah sibuk disuruh-suruh orang – halah malah curhat) 😳


Berburu Diskonan Tiket

Setelah diputuskan tanggal pasti kapan ke Dufan-nya, Kak Fahmi Hiu langsung memutuskan booking tiket kereta api Semarang – Jakarta dong. Niat yah! *jempol* Ngakunya sih abis booking tiket, dia jadi deg-deg-an, hahahaha…
I know how it feels, excited for sure! 😉

Mendekati hari H, kami saling bertukar informasi mengenai cara mendapat diskonan yang bisa digunakan di Dunia Fantasi. Sibuk cari informasi sana-sini, termasuk mantengin situs Dunia Fantasi. Ada dua cara yang saat itu berlaku untuk mendapatkan diskon tiket masuk, yaitu diskon bagi bikers Jakarta (menunjukkan dan menyerahkan copy STNK motor berplat B) atau diskon bagi pengguna setia Commuter Line (menyerahkan bukti top-up deposit Kartu Multi Trip – KMT Commuter Line, minimal 50 ribu).

Demi Diskonan Tiket Dufan!

Demi Diskonan Tiket Dufan!

H-1 alias Sabtu malamnya, beberapa orang masih sibuk cari bukti top-up, karena tidak semuanya berjalan mulus. Fahmi Kucing dan Putri mau coba top-up di stasiun Kali Deres, eh ditolak malah disuruh top-up di Indomaret, padahal yang dibutuhin struk bukti top-up CL. Lain cerita dengan Dita malah sudah punya 2 struk. *kayanya sudah niat sejak lama nyimpen demi diskonan Dufan*

Ocit lebih drama lagi, jauh-jauh sampai ke Stasiun Kota, sampai mampir ke Stasiun Mangga Besar, ditolak juga karena kartu yang digunakan bukan berupa KMT. Eh, meskipun gagal top-up, kak Ocit tetep bisa dapet struk bukti top-up gratis. Dikasih gratis oleh petugas stasiun! Mungkin dia berhasil kedip-kedipin petugas stasiun. (Itu petugasnya cowok apa cewek ya??) Duh… yang penting kamu ga sampai korek-korek tempat sampah kan kak!?? Hahahaha…

Lain cerita dengan Bobby, yang pada hari H membawa 2 buah STNK dan copy-nya. Padahal dia sendiri ke Dufan enggak bawa motor, hahaha… Untuk diskonan STNK ini lumayan lho, 1 STNK bisa berlaku diskon 50% untuk 2 orang. 😀 Singkatnya, dari semua usaha masing-masing, kami ber-10 bisa masuk dengan diskonan semua, termasuk kak Winny, yang agak takut-takut naik wahana di Dufan. Jadi gak terlalu berasa rugi lah ya… #eh 😀

Saya? Saya mendapat diskonan menggunakan senjata struk top-up KMT, padahal saya enggak punya KMT. KMT milik mbak ini saya pinjam sekaligus saya top-up-kan 50 ribu IDR, kurang baik apa coba?? #disambit

Lumayan kan diskon 50%, dari 270 ribu IDR jadi 135 ribu IDR per orang! 🙂


Buka Kamar Hotel di Ancol

Sebagai orang yang kelebihan voucher di aplikasi Hotel Quickly, kak Akbar sampai buka kamar di hotel Discovery Ancol di hari Sabtu-nya. Hotel Discovery ini merupakan hotel terdekat dari Dunia Fantasi, lokasinya bersebelahan persis dengan pintu masuk Dufan. Lobby hotel ini yang menjadi meeting point kami di hari Minggu-nya. 🙂

Malam Minggu-nya, setelah menemui kak Fahmi Hiu di Stasiun Senen, kami langsung menuju ke hotel Discovery untuk numpang tidur di sana. Eh, sebelumnya sempat mampir makan sekalian bungkusin makan malem buat kak Akbar. Nginep boleh di bintang 5, makannya tetep ayam sambel pecel lele, hahaha… Malam Minggu itu jadilah kami 1 kamar bertiga alias threesome * aseli geli pas ngetik kata di sebelah 😆 *

Oh ya, saya lupa nanya dan ngucapin terimakasih. Yang bikinin roti toast pagi buat sarapan akuh siapa ya?? So sweet lah kalian… *halah* (harap maklum, karena jatah sarapan per kamar kan cuma buat dua orang)

Bagi yang mau dapetin kredit sebesar 130 ribu IDR di aplikasi Hotel Quickly, bisa masukin promo code CSIHO2 ya. 🙂


Drama Brownies 3 Kotak

Drama masih berlanjut, setelah Sefiiin mengabarkan gagal join main-main ke Dufan di hari Sabtu-nya karena sakit, di Minggu paginya sempet kebingungan bagaimana caranya mengirimkan 3 kotak brownies ke Dufan dari Tangerang dengan cepat, mudah dan murah. Alternatif pertama menggunakan go-jek, tapi ternyata jaraknya sudah terlalu jauh. 😆

Sampai akhirnya brownies tersebut tetap dikirimkan menggunakan jasa go-jek, tapi dikirimkan ke rumah Dede terlebih dahulu. Setelah menerima brownies, baru deh Dede berangkat ke Dufan! Makasih kak Dede sudah jadi kurir yang baik. 😀

blogger-dan-brownies

Fokus dengan yang kami tunjuk ya… #brownies – yang ngefotoin : kak Ocit

Brownies ini seperti yang sudah dijanjikan oleh kak Sefiiin sebelumnya, di mana tante mamanya Sefiiin mau bawain bekal roti brownies buat di Dufan! Makasih tante mamanya Sefiiin buat sponsornya, enak buat camilan! *semoga setelah post ini published langsung dapet kiriman brownies lagi*


Sayang Nyawa, Kapok Naik Wahana Ituu…

Jam buka Dunia Fantasi di hari Minggu itu jam 10 WIB. Ketika kami datang sekitar pukul 10.30 pagi, antrian beli tiketnya sudah mengular ke sana kemari. Enggak nyangka antusiasme masyarakat sama Dufan masih sangat tinggi. Itu orang pada setres apa memang pengen main-main sih?

Selama kurang lebih di Dunia Fantasi selama 8-9 jam, kami hanya bisa naik beberapa wahana saja. Lebih lama antrinya deh daripada lama naik wahananya itu sendiri. Dimulai dari Kora-kora, Kicir-kicir, Tornado, Rajawali, Untang-Anting, Hysteria, Treasureland Temple of Fire dan Alap-alap. * eh setelah dihitung lumayan juga ya 😀 *

Oh iya, sebelum ke Rajawali, kami sudah sempat masuk antrian Burung Tempur, tapi.. di tengah mengantri kami sadar kalau ternyata Burung Tempur enggak cocok bagi kami, kami pun bergegas keluar dari antrian. Yaelah, gitu doangg…, gak bisa teriak-teriak! Hahahaha…

Untuk wahana-wahana populer, antriannya memang terlihat menggila. Pengalaman paling epic antriannya itu menurut saya antrian di Hysteria. Ada kali ya 1 jam lebih antrinya, giliran naik wahana paling cuma 3 menit, duh!

antrian-kora-kora-dufan

Ini bukan pasar, tapi antrian naik Kora-kora!

naik-kora-kora

Kora-kora Dunia Fantasi, klasik tapi selalu menyenangkan! 😀 – foto : kak Ocit

ontang-anting-dunia-fantasi

Ontang-anting juga menyenangkan! *lama gak main ayunan*

Treasureland-Temple-of-Fire-Dufan

Treasureland Temple of Fire, live action-nya cukup menarik 🙂

Meskipun masing-masing wahana memiliki keseruannya masing-masing, yang paling berkesan buat saya adalah Hysteria. Beberapa dari kami sengaja memilih pemandangan ke arah laut. Begitu kursi dilontarkan ke atas dengan kecepatan maksimum, setelah teriak karena adrenaline, kami lanjut teriak lagi karena di atas sana kami disuguhkan pemandangan laut yang kece!

Syukurlah, setelah naik beberapa wahana yang mengocok perut dan menantang adrenaline begitu, saya baik-baik saja. Tidak kerasa mual atau pusing. Tapi…, kalau ditanya wahana apa yang bikin parno, saya akan jawab dengan tegas yaitu ‘Kicir-kicir‘. Cukup sekali enggak mau dua kali. Saya masih sayang nyawa. 😆

kicir-kicir-dunia-fantasi

Kicir-kicir Dunia Fantasi, satu kali saja cukup. Beneran. xD

Yang membuat adrenaline lebih terpompa itu bukan karena kursi kami diputar-putar di ketinggian, namun lebih karena faktor keamanannya itu sendiri. Pengaman pada wahana tersebut hanya mengandalkan satu alat yang semacam bantalan yang akan melindungi leher dan menopang badan kalau posisi badan sedang dibalik. Sudah, satu alat itu saja, tidak ada semacam seat belt atau sejenis pengaman manual yang digunakan.

Saya kurang tau apa alasannya, tapi di Hysteria maupun Tornado semuanya tetep ada pengaman tambahannya. Ya saya sih parno aja kalau tiba-tiba pengaman yang dikendalikan oleh komputer tersebut tiba-tiba malfunction ketika kita berada di atas. Horor abis lah! 😆

Ternyata kesan saya tentang Kicir-kicir juga di-iyakan oleh rekan-rekan lain yang mencoba wahana tersebut. Ketika kami naik wahana, awalnya kami teriak-teriak seru sampai akhirnya sudah gak bisa teriak-teriak. Saya sih fokus megang erat-erat pengaman tsb, amit-amit kalau di atas tiba-tiba pengamannya terbuka begitu saja. Sementara 2 orang remaja putri yang duduk di depan saya, sepanjang waktu cuma bisa teriak-teriak Mamaaaa dan Sudah dooong, kapan selesainya 😆


Kumpul Bocah

Dan sebagai penutup malam itu adalah makan malam di salah satu resto di Pecenongan, Jakarta Pusat plus ketemuan spontan dengan rekan-rekan blogger lainnya. Kami sengaja ‘menemui’ rekan-rekan lainnya yang sedang makan di resto tersebut bersama rombongan besar event bersama Kemenpar. Rombongan tersebut akan melakukan jelajah Indonesia dengan tajuk Pesona Indonesia. Selain makan dan ngobrol bareng, ya lumayan lah ada beberapa yang numpang mandi di hotel sekalian. 😀

kumpul-bocah

Kumpul Bocah! – foto : Akbar

Yang pengen tau cantik dan kayanya Indonesia, boleh intip di social media manapun dengan hashtag #PesonaIndonesia atau #SaptaNusantara. Aselik bikin mupeng!

Ahh.. sampai ketemu di trip hore-hore yang lain ya… Happy Traveling! 😉