Sebelum saya menulis lanjut, DIO di sini adalah kepanjangan dari Djarum Indonesia Open. Jadi, lewat post ini saya ingin bercerita tentang pengalaman lain dari menonton sebuah pertandingan badminton secara live. 🙂 Emang sih, DIO 2011 sudah selesai hampir 1 bulan lalu dari post ini ditulis, tanggal 21-26 Juni 2011 lalu tepatnya, tapi gak pp deh, lah baru sempet ngelanjutin nulisnya, daripada draft post menjadi sia-sia, hehehe… Harap maklum. 😀

Djarum Indonesia Open 2011

 

Kebetulan DIO 2011 ini menjadi kali kedua saya berkesempatan nonton secara live di Istora Senayan Jakarta, setelah biasa-biasanya cuma nonton pertandingan badminton di layar TV. Untuk tahun ini, saya menonton untuk babak semi-final dan final yang biasanya memang diletakkan di akhir pekan. Sementara tahun lalu saya cuma nonton babak semi-final-nya doang, alasan utamanya karena wakil-wakil Indonesia waktu itu udah tumbang semua di babak semifinal… :hammer:

Apa bedanya menonton pertandingan badminton (dalam hal ini DIO) secara live antara di lapangan dan TV? Yang pertama pastinya aura sebuah pertandingan olah raga jauh lebih terasa bila kita menonton secara langsung di lapangan. Kedua, kita bisa teriak-teriak sekuat tenaga tanpa bakal ada yang merasa terganggu. 😀

Marching Band @DIO 2011

Selain dua hal tersebut, yang saya suka sih event-event di belakang layar yang selama ini tidak kelihatan di layar tv. 🙂 Jauh pertandingan dimulai kita diajak dugem sebentar, karena Istora Senayan disulap menjadi semacam klub malam lengkap dengan sound system yang mantap dan lampu laser yg OK. Buat yang suka lagu-lagu techno atau remix tentunya bakal suka deh. 😀 Oh ya, malah pas final kemarin dari pihak Djarum mendatangkan Dj Milinka & Dj Gala untuk mengisi acara dugem massal itu. Akhirnya ngerasain juga performance Dj Milinka secara langsung, setelah biasanya cuma dengerin dari CD doang. 😀

DIO, Istora Senayan, Jakarta

Mulai tahun 2011 ini, DIO naik kelas menjadi pertandingan dengan level Premier Superseries, sejajar dengan Korea Open, All England, Denmark Open dan China Open. Sebuah pertandingan dengan level Premier Superseries berarti mengharuskan semua pemain berperingkat 10 besar dunia untuk wajib tampil di turnamen ini. Untuk info lengkap, bisa mampir ke web DIO di sini. 🙂

Untuk pertandingan DIO 2011 kemarin, baik babak semi final atau final, saya membeli tiket kelas 1 seharga 100.000 IDR. Saya pikir sangat worth lah harga segitu dapet pertandingan kelas dunia plus bonus dugem atau beberapa live music show. 😀

ticket of Djarum Indonesia Open 2011

 

Ini nih, suasana dugem di Istora Senayan :