Biasanya…, kalau tidak teringat sempitnya waktu saat traveling, saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengamati pemandangan yang ada di depan mata saat itu. Entah pemandangan alam, pemandangan kota hingga aktivitas dari masyarakat lokal. Duduk di tempat yang nyaman, plus travel mate dan secangkir kopi, lengkap sudah kan? Nah, bicara tentang mengamati masyarakat lokal itu, ternyata di Singapura ada sebuah daerah yang sangat berbeda dari daerah mainstream lain di Singapura yang selama ini saya kenal. Serunya ya karena masyarakat lokalnya.

Ambillah contoh mulai dari daerah Bugis, Little India, Chinatown atau malah Orchard Road, saya jarang menemui interaksi masyarakat lokalnya, kecuali interaksi di meja makan di sebuah restoran. Kebanyakan yang terlihat adalah semuanya sibuk masing-masing, entah berbelanja, meeting kecil, hang-out di mall, atau malah sibuk dagang. Ini opini pribadi saya ya..

Hal yang sangat berbeda bisa saya temui di sebuah daerah di Singapura yang mungkin selama ini sangat tidak familiar di telinga orang-orang Indonesia. Sebut saja Katong, sebuah daerah yang hanya berjarak sekitar 30 menit dari bandara Changi, terletak di bagian Tenggara negara Singapura. Beruntunglah seorang kerabat mengenalkan saya dengan daerah Katong ini. Berada selama kurang lebih 3 hari 2 malam di sana, saya mendapatkan pengalaman yang sangat menyenangkan. Inilah sisi “ramah” dari sebuah negara bersama Singapura. 🙂

east-coast-road-katong

suasana sore menjelang malam di salah satu ruas jalan di Katong

Pada postingan ini, saya cerita kalau menginap di Grand Mercure Roxy kan? Nah, hotel ini terletak di tengah-tengah daerah Katong. Di bagian seberang depan hotel terdapat daerah East Coast Park, sementara di bagian belakangnya terdapat daerah pusat belanja modern yang berdampingan dengan daerah kota tua dari Katong. Di bagian kota tuanya, akan sangat mudah ditemui bangunan-bangungan cagar budaya yang arsitekturnya merupakan peninggalan budaya Peranakan di Singapura. (Peranakan di sini mengacu ke masyarakat lokal keturunan China atau Melayu)

East Coast Park

East Coast Park merupakan sebuah taman rekreasi yang membentang panjang di pesisir pantai tenggara Singapura. Namanya taman, sudah pasti menawarkan banyak kegiatan outdoor ya. Sangat menyenangkan rasanya bisa merasakan suasana aktif, ceria tawa canda dan penuh semangat di sekitar East Coast Park ini. Masyarakat lokal berkumpul menjadi satu di sini, entah bersama teman atau keluarga, bisa saling berinteraksi tanpa beban. Usia tua muda, orang tua, pelajar hingga anak-anak kecil, semua ada di sini. Pemandangan langka yang belum pernah saya dapati selama main-main ke Singapura selama ini. Seru!

Sebuah tanah lapang yang cukup luas terdapat di East Coast Park ini. Aneka macam kegiatan fisik bisa dengan mudah kita temui di sini. Nyaris separuh sisi dari tanah lapang ini dikelilingi oleh restaurant dan kafe-kafe serta fasilitas kamar mandi yang bisa digunakan pengunjung secara gratis. Jadi jangan khawatir masalah makanan minuman hingga area untuk bersih bersih. Lalu di bagian selatan dan tenggara dari East Coast Park ini membentanglah pantai pasir putih ala Singapura. Jarang-jarang kan main di pantai ala Singapura? (selain di Sentosa Island) Hehehe…

east-coast-beach-singapore

ini pantai ala Singapura, East Coast Beach

east-coast-park-singapore

bangku macam ini banyak ditemui di sepanjang pesisir pantainya. maaf agak miring, hahaha..

Di bagian pantai ini tidak kalah menarik. Bisa banget kita membawa alas semacam tikar, trus duduk duduk cantik di pinggir pantai, santaiii karena lagi di pantai. 😀 Pemandangan yang cukup unik di pantai East Coast ini adalah… banyak terlihat kapal-kapal besar yang parkir maupun lalu lalang di laut Singapura.

Oh ya, sebelum ke area pantai, kita juga melewati jogging track yang cukup lebar. Tidak kalah seru, di sini juga kita bisa mendapati masyarakat lokal berolah raga bersama. Yang lari lah, sepedaan, inline skate atau yang hanya jalan santai sambal membawa anjing peliharaan. Entah kenapa pemandangan semacam ini bisa membawa energy positif bagi saya. Jadi terasa lebih rileks dan santai dibanding sedang berjalan di tengah kota di bagian lain di Singapura. 🙂

Jangan khawatir, sebagai turis atau pendatang di sana, kita juga bisa banget untuk sepedaan menikmati sisi hijau dari Singapura. Di East Coast Park ini terdapat penyewaan sepeda juga koq. Harganya sekitar 8 SGD untuk durasi 3 jam. Cus!

east-coast-park-singapore-3

east-coast-park-singapore-1

east-coast-park-singapore-2

Katong dan Budaya Peranakan

Sisi lain dari daerah Katong seperti yang sudah saya tulis di atas adalah adanya kota tua. Penyebutan kota tua ini hanya buatan saya sendiri sih, karena sebenarnya tidak ada sebutan kota tua atau ‘old town’ di Katong ini. Ini gambaran dan kesan pertama yang saya dapatkan ketika mengeksplore seputaran Katong di daerah peninggalan budaya Peranakan.

Terdapat sebuah jalan utama yang membelah area ini dimana terdapat pemandangan cukup kontras antara satu sisi dengan sisi yang lainnya. Di satu sisi jalanan terdapat banyak bangunan modern yang digunakan sebagai pusat perbelanjaan, hotel, apartemen atau juga kantor. Sementara di sisi jalanan lainnya, alias di seberang, berderet bangunan bangunan cagar budaya yang masih terlihat bentuk aselinya. Bagian ini lah yang saya sebut sebagai ‘kota tua’-nya. 🙂

katong-shopping-mall-singapore

Katong V Shopping Mall – Singapura

Suasana di daerah sini jelas tidak se-hectic daerah-daerah lain di Singapura, meskipun saya coba mengulik masuk ke beberapa pusat perbelanjaan di sini. Apa barangnya kurang ‘branded’? Tidak juga sih, segala macam barang juga ada di sini. Ya mungkin karena memang daerah ini belum jadi sasaran utama orang-orang Jakarta berbelanja. #ehh 😆

Yang unik di sini adalah warisan budaya dari Peranakan itu sendiri. Mulai dari kulinernya hingga kerajinan tangan. Khusus pada kerajinan tangan, budaya Peranakan di sini memiliki corak unik semacam bunga di tengah kotak begitu. Corak bunga ini banyak diimplementasikan ke bermacam barang seperti kain, porcelain, anyaman, dsb. Salah satu toko yang menjual kerajinan tangan ini adalah Rumah Bebe. Koleksinya sangat menarik dan detail. Karena tidak boleh mengambil foto di dalam toko, boleh lah langsung cek di webnya saja di http://www.rumahbebe.com/ 😀

katong-old-town

salah satu deretan toko-toko di bangunan cagar budaya di Katong

katong-singapore

jembatan penyeberangan, yang kiri eskalator untuk naik. kalau yang kanan itu tangga biasa, untuk naik/turun. jangan khawatir capek.. 🙂

the-red-house-katong

The Red House, salah satu bangunan cagar budaya. Jadi toko kue dan roti-rotian

bakcang-katong-singapore

bakcang endeussh….!

Saya juga sempet membeli bakcang B2 di salah satu toko di sini. Aseli enak! Mungkin sama-sama enak dibanding dengan bakcang yang saya beli di Jakarta, tapi bakcang ala Katong ini kok terasa wangi. Hahaha.. Sampai nambah, dua hari ke sana, dua kali pula saya beli bakcangnya. 😆 Ada banyak pilihan rasa seperti pork, chicken hingga vegetarian. Harganya mulai 2,5 SGD / buahnya.

Di sini juga terdapat sebuah Hindu Temple yaitu Sri Senpaga Vinayagar. Yang menurut saya agak membedakan Temple ini dengan Temple yang lain di Singapura adalah ornament di atas pintu masuknya. Kalau kebanyakan patung-patung dicat berwarna-warni, di sini dicat satu warna saja, yaitu warna kuning. Mungkin bisa lihat foto di bawah untuk lebih jelasnya. Atau mungkin ada yang tau bagian atas itu disebut apa? 🙂

Sri-Senpaga-Vinayagar-Singapore

Sri Senpaga Vinayagar Temple

Sri-Senpaga-Vinayagar-Singapore-2

detail ornamen di Sri Senpaga Vinayagar Temple

Mall Khusus Jasa Tenaga Kerja

Salah satu hal unik lain yang saya temui di Katong ini adalah ketika masuk ke Katong Shopping Center. Dari luar tampak seperti pusat perbelanjaan pada umumnya, hanya saja tampilannya memperlihatkan Shopping Center ini tidak semodern mall-mall lainnya. Ketika saya coba masuk, kaget juga dengan isi si shopping center ini. Ternyata isinya didominasi oleh tenant-tenant penyedia jasa tenaga kerja dari berbagai negara.

Pemandangan asing di depan mata saya tapi menjadi pemandangan biasa di sana. Para penyedia jasa tenaga kerja saling berebut pelanggan dengan kalimat kalimat promosi semacam “We specialise in Indonesian, Myanmar & Filipino Maids.“, “Fast Arrival, Within a Week!“, “English & Mandarin Speaking.” Ada juga yang menuliskan “Your FAMILY Deserves The BEST!“. Di tenant-tenant tersebut juga banyak terlihat beberapa calon tenaga kerja yang duduk rapi lengkap dengan seragam masing-masing penyedia jasa. Pemandangan yang seolah-olah menyiratkan mereka siap untuk diwawancara dan dipilih para pencari jasa tenaga kerja. Good luck mbak mbak semuanya!! 😀

Di bagian lain masih di dalam Katong Shopping Center, bisa juga ditemui semacam tenant yang menyediakan training bagi calon tenaga kerja. Mulai dari training menyeterika, melipat baju hingga memandikan bayi. Jangan khawatir, bayinya pakai boneka koq. Hehehehe…

OK, satu lagi pemandangan ajaib dan unik yang saya temui selama eksplore daerah Katong ini. 😀 Antara lucu, geli, excited dan iba, campur jadi satu. Yang penting tetep harus bersyukur ya… 🙂 🙂

 

katong-shopping-center-singapore

Katong Shopping Center – Singapura

inside-katong-shopping-center-singapore

bagian dalam dari Katong Shopping Center. dipilih dipilih..

Katong, sebuah daerah yang mungkin masih asing namanya buat kita, ternyata cukup menarik untuk dikunjungi. Pilihan saya untuk melakukan short trip ber-weekend getaway ke Katong ternyata tidak salah. Pas lagi merasa butuh liburan sejenak karena sudah penat dengan kerjaan di kantor, di sini saya benar-benar bisa merasa rileks dan santai. Selama beberapa hari di sini, tidak ikut merasakan rush hour ala Singapura yang selama ini ditemui di daerah-daerah mainstream Singapura, hehehe… 😀

Bisa dibilang area di Katong ini tidak terlalu luas, jadi semuanya masih bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Jalan santai di sini tidak masalah kok, karena saya merasa suasana sekitar mendukung untuk itu. Tidak serba terburu-buru, nikmati saja. 🙂

Tips & Trick :

  • Area di Katong ini tidak terlalu luas, jadi semuanya masih bisa ditempuh dengan berjalan kaki
  • Belum ada rute MRT/subway yang langsung ke daerah Katong, tapi bisa banget menggunakan bus umum
  • Untuk ke daerah ‘old town’ Katong bisa ke halte Katong Shopping Center atau Roxy Square
  • Sementara untuk ke daerah East Coast Park, bisa berhenti di halte (Opp) Parkway Parade
  • Menurut saya daerah Katong ini cocok sekali untuk wisata keluarga. belanja bisa, mau kulineran ada, atau mau piknik cantik di pesisir pantai juga memungkinkan
  • Cobain bakcangnya deh! 😀