Ada pemandangan berbeda yang saya dapati di Gimhae International Airport, bandaranya kota Busan, Korea Selatan. Menyandang predikat sebagai kota terbesar nomer 2 di Korea Selatan, saya pikir awalnya kota Busan memiliki bandara yang tak kalah megah dari bandara Incheon di Seoul. Rupanya ekspektasi saya terlalu tinggi, ternyata bandara Gimhae ini tidak sebesar bayangan saya sebelumnya.
Dibandingkan dengan bandara Incheon, berbeda 180 derajat! Saya pikir pemerintah Korea Selatan sudah mengucurkan habis-habisan dana investasi-nya untuk membangun bandara Incheon, trus bandara Gimhae ini cuma kebagian sisanya doang. Hahaha…
Kalau sudah baca post saya tentang bandara Incheon di sini, ditambah dengan segudang fasilitas begitu tak heran kalau Incheon seringkali menyabet penghargaan sebagai bandara terbaik dunia. Memang sih, bandara Incheon merupakan bandara transit (hub) yang pasti dari sisi kuantitas pengunjung jauh lebih besar daripada bandara Gimhae. Jadi wajar saja kalau ‘bentuk’ bandara Incheon berbeda dengan bandara Gimhae.
Yang perlu diperhatikan adalah, hingga awal tahun 2016 ini, web check-in Air Asia enggak berlaku di sini ya. Jadi, kita tetap perlu melakukan check-in manual datang ke counter begitu (meskipun kita sudah melakukan web check-in dan bawa print-print’an boarding pass).
Dari daerah Nampo saya menuju ke Gimhae International Airport menggunakan kereta, mudah, murah dan praktis. Busan Metro sambung LRT – Nampon > Seomyeon > Sasang > Bandara Gimhae. Pas sudah masuk, ternyata daleman bandara ini (Terminal Internasional) cukup simple. Hanya berupa 1 ruangan besar yang di tengahnya berjajar rapi counter check-in begitu. Di bagian pinggir terdapat eskalator untuk naik ke lantai dua yang lebih tepatnya disebut sebagai level mezzanine.
Selain bangku yang jumlahnya tidak terlalu banyak, pilihan restoran untuk makan atau coffee shop untuk sekadar menghabiskan waktu juga agak terbatas.
OK, setelah melakukan check-in, bawa boarding pass, masuk deh ke bagian imigrasi. Selesai dari imigrasi, di ruang tunggu juga sama, agak bikin cengoh. Mungkin lagi-lagi karena ekspektasi saya masih berlebihan, hehehehe… Oh iya, meskipun terkesan kecil (dibanding bandara Incheon), pemeriksaan barang bawaan (x-ray) tetep aja lumayan ketatnya ya.
Di terminal keberangkatan internasional, sepintas juga cuma berupa 1 ruangan memanjang begitu. Pilihan coffee shop atau tempat makan juga sedikit, tapi tenang bangku di ruang tunggu kali ini cukup banyak.
Duty Free shop-nya juga cuma ada 1-2 biji doang. Kalau hanya sekadar buang-buang waktu untuk window shopping begitu, juga kurang banyak pilihannya. Akhirnya saya pun menjatuhkan pilihan ke Dunkin Donuts aja, yang paling dekat dengan pintu keberangkatan saya. Dunkin di sini pun tidak memiliki meja-kursi khusus pengunjung Dunkin Donuts, cuma macam take-away dan makan/minum di kursi ruang tunggu. 😀

kanan itu imigrasi, kiri duty free shop. posisi imigrasi ada di bagian tengah. kebayang kan ujung ke ujung seberapa besar 😀
Baca post yang lain tentang Korea Selatan di https://www.chockysihombing.com/tag/korea/
Jadi…, saran saya kalau ada jadwal terbang via Gimhae International Airport, jangan dateng terlalu awal deh. Tapi jangan terlalu mepet lho, perhitungkan waktu juga untuk antri check-in, imigrasi dan x-ray barang bawaan. 😀 Waktu itu saya sengaja dateng agak awal, berharap ada waktu untuk blusukan di bandara, eh lhadalah, cuma secuplik gitu doang 😆 Apalagi kalau datang pas waktu check-in belum dibuka, ya sudah cuma bisa bengong-bengong nunggu di bandara. Tidak terlalu banyak aktivitas yang bisa dilakukan di sini. 😀
Sore mas choki, sy penerbagan Busan ke osaka jam 7.05 pagi by korean air, takut pagi gak keburu, apa bisa nginep dibandara gumhae ini? Mhn sarannya, seandainya gak nginep klu naik taksi shubuh kebadara mahal gak ya? Mhn info dan sarannya, tks
Mlm mas choki..
Mau nanya dong, mhn info jadwal kereta atau bus dari stasiun busan ke bandara gimhae, yg brkt jam 5.00 pagi, kira2 bus sdh beroperasi apa blm ya..?
Krn saya Dari busan lsg ke osaka, naik pswt korean air pswt jam 9.10 pagi.Klu tidak ada kira2 transportasi apa yg bs sy gunakan utk kebandara Gimhae busan?
Mohon info dan sarannya, tks
Ka chocky kalo di korean internet enakan pake apa?beli sim card atau wifi?thx
halo Hendru!
kalau buat ramean kayanya enak sewa wifi begitu ya, bisa bagi2 gitu deh. cuma kalau sewa wifi, ya pasti nanti sebelum pulang perlu balikin dulu.
plus minus sih, untuk sinyal ya bisa dibilang recommended semua lah. 🙂
makasih sama-sama Mas sudah mampir di sini! 😀
Walaupun tidak begitu besar tapi tetep lumayan kan bisa liat cewe cewe korea, wkwkw
hola-hola, kak chocky, chemara berubah rencana mendarat di busan, nah.. pas kak chocky di gimhae, liat tempat pembuatan kartu untuk angkutan umum gak? kartu apa ya itu namanya ?
Halo Chemara!
Ini maksudnya kartu T-Money ya? coba cari aja sevel apa family mart atau convenience store di bandara, rata-rata pada ngejual T-Money itu koq. 🙂
Atapnya keliatan mirib kayak bandara di kabupate badung bali ( Ngurah Rai International Airport ). baru di cermati baca-baca lagi ternyata di busan. hehehehe…
wahh, saya belum pengalaman nih bandara Bali yang baru.. terakhir ke sana 2-3 tahun lalu, masih proses renov. hehehe… terimakasih Kadek Ayu sudah mampir di sini! 😀
(((cuma secuplik gitu doang)))
Jadi kalo kepagian cuman bisa ngenet sambil liatin ciwi-ciwi Korea ya kak? Lumayan sih… *kabur naik gojek*
hahahaha…. bisa bisa, ya itu salah satu ‘pelarian’-nya… 😆 😆
Selain Stasiun Busan aku suka juga sama Bandara ini, banyak spot2 unik untuk Foto disini. Jadi pengen kesana lagi
iyaa, stasiun Busan itu menarik juga yak! 😀 😀
Walaupun kecil tapi kebersihan toiletnya sama yang lain terjaga ya? Pernah nemu bandara di luar negeri yang salah satu spotnya kotor habis Mas?
iya mas, meski cenderung kecil dan biasa – gak ‘wah’, tapi tetep bersih. hmm.., kalau bandara luar negeri, pernah sih ke Kathmandu, Nepal. sebenernya bukan kotor karena sampah berserakan atau gimana, tp ya karena kurang terawat gitu. versi KW-nya terminal 1 CGK gitu deh. nah lho.. hehehe… bisa kebayang gak tuh? 😀 😀
terimakasih mas sudah mampir balik ke sini! 😀
Kalo gw disana juga udah pasti ekspektasinya tinggi, secara korea kan terkenal keren. Tapi lebih mending lah drpd bandara di indonesia –“
nah kan nah kan…, ekspektasi pasti tinggi ya. hehehe…
sebenernya bangunan gak terlalu mewah, tp bersih dan terawat. itu aja sih. di sini kan bisanya bangun mewah tp mungkin maintenance-nya masih perlu diliat lagi. 😀
makasih sudah mampir di sini! 😉
Suka sama desainnya yang ala industrial. Simply elegant hehe
simply elegant ya..? iya sih, minimalis banget desainnya. hehehe…
Ngak kece kalo duty free nya dikit, kita kan demen tenggok2 manja meskipun ngak beli hahaha
cumilebay recently posted.. Berendam Air Panas Tengah Sawah Ciseeng
wah, masih beredar aja mas malem2 😀
bener tuh, duty free itu penting, buat manjain mata, sok iyes liat liat doang. hahaha 😆
Mungkin lebih mirip terminal 3 yang sekarang ya. Cuman itu tokonya banyakan terminal 3.
@bangsaid recently posted.. Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi Saat Traveling ke Padang
kalau dari luasnya sih kayanya luasan Gimhae ini sih ya mas, tapi toko2nya tetep banyakan Terminal 3 deh. buat nunggu buang-buang waktu jg masih enakan T3 deh. hehhee..
makasih mas sudah mampir di sini! 😀
mirip bandara kuala namu hehehe
tapi tetep aja ada cewek koreanya bang hahaha
masih gedhean Kuala Namu mas… pengalaman dulu lari-lari ngejar pesawat beneran bikin capek! hahahaha…
cuma kalau masalah kebersihan plus cewek Korea, ya jelas masih menang bandara Busan ini mas, ahahaha.. 😆 😆
Bengong-bengong sambil ngecengin cewe2 korea kan?? hehehe..
hahaha… itu namanya gak bengong-bengong bro, tp emang niatnya ngecengin cewek2 Korea. 😆
Waw megah sekali mas, kalau begini bisa capek ngambil tiketnya dong, ahi hi hi.
ah, ini enggak terlalu besar koq Kang.. keliatannya aja luas 😀
makasih yaa sudah mampir di sini! 😀
Korsel yang kaya ternyata memberi prioritas juga untuk pembangunan bandara ya. Tapi kalau dibandingkan dengan Soetta, Busan tetap lebih bagus sepertinya 🙂
Evi recently posted.. Makam Sultan Suriansyah Banjarmasin
Sama Soetta-nya yang terminal mana nih mb? Kalau terminal 3 masih boleh lah dibandingin, tp kalau terminal 1-2.. duh.., sebenernya arsitekturnya bagus ya, tp udah kusam gitu, gak cerah… 😆
Berarti kudu bawa buku bacaan, biar pas abis muter-muter langsung bisa baca buku hahahhhahah
Nasirullah Sitam recently posted.. Pemandangan Sepanjang Jalan Kopeng Menuju Salatiga
kalau pas bawa buku enak mas, kalau gak bawa ya bengong2 aja. hahahaha…