Yang cukup membuat saya suprised dari kota Ambon adalah kondisi jalan aspal-nya yang mulus dan jalanannya cukup lebar-lebar, khususnya yang berada di pinggiran kota. Kalau di tengah kotanya sendiri sih ya tetep ada yang jalanannya agak sempit. Tapi beneran deh, aspalnya terlihat halusss gitu. 😀
Soo, masa iya cuma jalanan aspalnya aja yang bagus di sana? Ya enggak lah ya.. 😆 Memiliki waktu 2 hari 1 malam di kota Ambon, saya sempat main-main ke beberapa obyek wisata Ambon. Eh, enggak cuma beberapa sih, kalau sampai sekitar 8 obyek itu dihitung beberapa atau banyak ya? Hehehe… Oh iya, karena jaraknya yang lumayan jauh dari satu lokasi ke lokasi lain, paling enak untuk keliling kota Ambon ya sewa mobil ya. 🙂
Jadi, selama 2 hari 1 malam sempat ke mana saja? Berikut ini obyek-obyek yang sempet saya dan travelmate kunjungi, urut mulai dari pagi hari pertama yaa… Dimulai sekitar jam 9 pagi WIT, setelah sarapan di hotel tentunya. Di kota Ambon ini bisa hemat menginap di hotel karena cukup banyak pilihan budget hotel di sana. 😀
1. Patung Martha Christina Tiahahu
Dimulai dari Patung Martha Christina Tiahahu yang berjarak kurang lebih 30 menitan dari pusat kota Ambon. Sudah pada tau kan siapa Martha Christina Tiahahu? Kebangetan lah kalau gak tau.  Saya yang dulu nilai ujian Sejarah-nya jelek aja tau koq. 😆 (Yang bener adalah Martha Christina Tiahahu ya, bukan Christina Martha Tiahahu)
Patung ini dikeliling sebuah taman. Lokasi taman ini ada di atas bukit begitu dengan pemandangan kota Ambon di kejauhan. Untuk menuju ke lokasi patung kita harus naik sekian ribu anak tangga gitulah. Tenanggg.., gak sampai ribuan anak tangga koq, entah ada berapa jumlahnya, tapi gak bikin capek-capek amat koq. 😀
2. Gong Perdamaian
Obyek Gong Perdamaian ini sepertinya sudah jadi ikon dan obyek wajib kunjung kalau di kota Ambon ya. Awalnya saya pikir lokasinya ada di tengah gunung, di atas bukit atau di mana begitu. Eh ternyata lokasinya ada di tengah kota banget. Kalau ambil foto dari angel normal, bakal terlihat ruko-ruko di sekitar sebagai background si Gong Perdamaian. 😆
Apalagi waktu ke lokasi Gong Perdamaian ini, entah kami kepagian atau hari itu lagi ada sesuatu. Pagar taman di sekitar Gong Perdamaian ini ditutup, jadilah kami cuma foto-foto di luar pagar. Tak apa lah.. 😀
Nah, di seberang Gong Perdamaian ini ada Lapangan Merdeka kota Ambon. Semacam alun-alun kota Ambon gitu kali ya. Di sini juga ada patung Pattimura.
Oh iya, kalau ke Lapangan Merdeka di Ambon, jangan lupa pakai pakaian warna oranye! Kenapa?? Liat aja foto pertama di post ini, cucok kan?? 😛
3. Pantai Pintu Kota
Nah, selanjutnya kami mengunjungi pantai Pintu Kota, yang sudah menjadi ikon kota Ambon. Jangan dibayangkan ada pintu beneran di pantai ini ya, melainkan ada sebuah tebing yang menjorok ke laut di mana tebing tersebut berlubang di tengahnya. Lubang di bawah tebing ini bentuknya menyerupai pintu gerbang besar gitu. Gara-gara bentuk ini kali ya makanya disebut Pintu Kota. cmiiw 😀
Di pesisir pantai ini terdapat banyak batu-batu karang. Pasirnya pun didominan dengan batu kerikil dan karang. Kayanya kok agak gak umum main-main air di pantai ini ya. Basah-basahan sih bisa aja di sekitaran bibir pantai, tapi kalau mau sampai main ombak, mendingan enggak deh. Ombaknya kenceng! Kalau mau menghabiskan waktu, mendingan juga nongkrong di pinggiran sambil minum air kelapa muda.
4. Batu Lobang
Tidak terlalu jauh dari pantai Pintu Kota, kami bergeser ke obyek wisata Batu Lobang. Kali ini wisata goa begitu, yang terletak di pinggir tebing dengan pemandangan ke laut lepas. Jangan bingung ya, meskipun di pantai Pintu Kota tadi ada bukit berlubang besar, tapi yang disebut Batu Lobang yang goa ini. Hehehe…
Untuk menuju goa Batu Lobang, kita perlu turun tangga yang cukup curam. Menurut saya, Batu Lobang ini ya semacam goa. Tidak terlalu dalam ‘masuk’ ke dalam begitu, tapi berlubang-lubang sehigga bisa dilewati manusia, meski ada di beberapa bagian kita perlu agak menunduk.
5. Museum Siwalima
Lepas dari main-main di tebing, selanjutnya mampir ke Museum Siwalima. Museum ini museum tentang ‘sejarah’ orang Ambon. Kalau menurut Wikipedia, kata Siwalima berasal dari dua kata, yakni siwa dan lima. Siwa berarti sembilan yang diambil dari kata Ulisiwa yang bermakna kumpulan 9 kerajaan di wilayah selatan Maluku, sedang kata lima yang berarti lima diambil dari kata Patalima yang bermakna kumpulan 5 kerajaan di wilayah utara Maluku.
Di museum ini kita akan menemui koleksi budaya dan sejarah tentang Maluku. Yang saya ingat di sini ada daftar marga / nama-nama keluarga di Ambon. Ada kali ya ratusan atau mungkin lebih dari seribu nama keluarga di Ambon. 😀
6. Pantai Natsepa
Sebenernya pada waktu ke pantai Natsepa ini bukan main-main di pantainya sih, tapi demi makan rujak Natsepa aja. Cuma karena lokasi penjual rujak ada di pinggir pantai persis, jadi bisa dianggap sudah main-main ke pantai Natsepa ya. Hehehehe..
Makan rujak Natsepa ini jadi penutup jalan-jalan keliling kota Ambon di hari pertama. Trus malamnya ke mana? Ya balik hotel, istirahat dan mandi-mandi trus makan malam deh. Di mana? Cukup di KFC aja, gak perlu saya tulis di sini lah ya..!? Hahaha… (cari yang deket sama hotel aja sih waktu itu) 😀 😀
7. Kolam Air Waiselaka – Belut Raksasa
Hari kedua di Ambon, obyek yang kami kunjungi lebih berada di luar kota di mana tujuan pertama kami adalah ke kolam belut di Air Waiselaka. Bukan belut biasa ya, tapi ukurannya jumbo atau besar kalau tidak mau disebut raksasa. Ya kurang lebih 1 meteran kali ya panjang si belut. Nah, untuk ‘memanggil’ belut ini perlu dibantu pawang khusus yang ada di sana. Memanggilnya pun dengan dipancing dengan diberi telur ayam mentah begitu.
Menurut mitos, belut yang dipanggil Morea ini merupakan penjaga dari mata air di kolam Air Waiselaka ini. Airnya sendiri sangat-sangat jernih layaknya air kolam renang, padahal ini air-nya alami. Dasar kolam pun masih terlihat dengan cukup jelas. Air Waiselaka ini sepertinya banyak dimanfaatkan oleh penduduk sekitar seperti untuk mandi atau mencuci pakaian. Aseli jernih banget! 😀
8. Air Terjun Waai
Obyek wisata terakhir yang kami kunjungi di Ambon adalah Air Terjun Waai, last but not least. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Kolam Air Waiselaka tapi agak-agak menantang. Semi offroad begitu. Terasa lebih menantang karena kami naik inopah, dan gak kuat nanjak dongg… Yang akhirnya kami harus turun dan berjalan kaki menanjak begitu. Waktu itu juga kondisi sangat terik, kering dan berdebu, bikin pengen buru-buru nyuci sepatu. Hahahaha… 😆
Mobil yang kami gunakan di awal di parkir di bawah. Setelah berjalan kaki menanjak begitu, kami lanjut pakai mobil lain yang (kebetulan) ada di atas. Dari lokasi mobil diparkir, perlu jalan treking menurun begitu untuk menuju ke air terjun Waai ini. Eh ternyata pas sampai di bawah, kami baru sampai di sungainya saja. Air terjun Waai sendiri ada di atas di balik batu-batu begitu.
OK, perjuangan belum berakhir bro! Kita perlu naik manjat-manjat batu begitu untuk menuju lokasi air terjun. Pas sudah sampai… glek! Rasanya pengen nyeburrr..! Air terjunnya sendiri tidak terlalu tinggi dan deras, tapi air di bawahnya itu lho. Jernih, adem dan seger banget! Bikin pengen nyebur dan main-main air. Sayang banget waktu itu saya gak persiapan untuk main-main air alias gak bawa baju ganti. 😆 Kalau ke sini wajib hukumnya bawa baju ganti yaa, biar bisa basah-basahan gitu deh! #ehh
Dan air terjun Waai ini jadi obyek wisata terakhir yang kami kunjungi sebelum akhirnya ke bandara lagi untuk kembali ke Jakarta. 🙂
Perjalanan Jakarta – Ambon
Penerbangan Jakarta ke Ambon ditempuh kurang lebih selama 3,5 – 4 jam perjalanan udara. Ada beberapa maskapai yang saat ini sudah punya rute langsung dari Jakarta ke Ambon, pilihan jam keberangkatan pun ada lumayan banyak. Temen-temen bisa dapat tiket pesawat di Wego, banding-bandingin harga dan pilih penerbangan dini hari alias jam 12an malam aja.
Kenapa dini hari? Karena kalau berangkat jam segitu, sampai di bandara Pattimura Ambon (AMQ) adalah jam 4 pagi WIB, alias jam 6 WIT. Kan pas tuh, jam tidur ada di pesawat, sampai Ambon pas jam bangun, langsung bisa ngebolang deh.. Waktunya bisa sangat efektif! Jangan lupa mandi yaa, minimal gosok gigi deh. Hehehe… 😀
Dari bandara Pattimura ke pusat kota Ambon, saat saya ke sana butuh waktu 1 jam karena jembatan Merah Putih belum nyambung! 😆 Sekarang sudah nyambung tuh, paling cuma butuh waktu nggak sampe setengah jam sudah bisa sampai kota Ambon dari bandara, vice versa! 😉

Panji – Rembulan – Chocky – Anggaditya
Ku baru nyadar namaku ditulis ‘Rembulan’ di sini. Kok menggelikaaaaan..
DEMI APA KAMU MAMPIR KE BLOG INI??? #kaget 😆
Demikiaaaan. Hahaha. Kok kaget sih? Lebaaaay..
Horas lae….
Senang ada orang Batak yang mengulas tentang Ambon……perjalanan Bandara Pattimura – Kota Ambon sekarang tidak sampai 1 jam lagi loh lae, sekarang sudah ada JMP alias Jembatan Merah Putih, perjalanan dapat dipersingkat menjadi 20-30 menit. Kalau nanti ke Ambon lagi bisa menghubungi saya, kebetulan saya ada usaha Sewa Mobil Di Ambon Pokoknya untuk Halak kita hulehon pe diskon.
Tunggul Simarmata recently posted.. Discount Sewa Kendaraan di Ambon Bagi Peserta Tanwir Muhammadiyah
Horas lae!
Iyaa.., sekarang sudah jauh lebih singkat ya setelah jembatan Merah Putih sudah tersambung. 😀
Waktu saya ke Ambon, jembatannya belum nyambung, hehehe…
Sippp lahh…, terima kasih banyak informasinya. Catet nih ya, nanti kalau ada kesempatan ke kota Ambon lagi, saya kontak nih! 😀
Siap lae…. bawa pasukan yg banyak hehehe……
Tunggul Simarmata recently posted.. Tips Berwisata Ke Pantai
Belutnya serem kali itu.. Yang kecil aja udah geli liatnya, apalagi yang gede huhuhuhu..
Dee – @HEYDEERAHMA recently posted.. Bawa Daku Bertemu Denganmu!
emang horor sih keliatannya… segedhe itu yak, kaki kita aja kayanya bisa masuk 😀 😀
Masuk kotanya lewat pantai itu ya mas wkwkw
iyaa, dulunya pintu kota Ambon ada di pinggir pantai, hehehe… makasih masbro sudah main di sini! 😀
terima kasih sudah menyempatkan diri ke kota Ambon Manise, kapan” datang lagi
#SalamDariOrangAmbon
Wahh, ada orang Ambon mampir di sini! Semoga tulisan ini bener ya, gak mengada-ada, hehehe… Terima kasih sama-sama sudah mampir di blog saya, senang sekali rasanya sudah sempet nyicipin kota Ambon, pengen balik lagi, belum sempat ke pulau Liang & Kai nih! 😀 😀
liang itu keren. hanya saja wisata airnya sedikit.
kalau kai?! hm… silahkan lihat sendiri nanti.
semua yg ditulis disini memang benar kok, hanya perlu sedikit ‘bumbu pelengkap’
Jaman TV cuma ada TVRI, pernah lihat dokumenter ttg Ambon dan salah satunya ada scene kolam air waiselaka yang penuh dengan belut besar-besar terus warga sekitar kaish makan belut itu dengan telur atau potongan ikan. Pingin banget kesituuuu! Lucu kan ya manci2 manjah bersama belut raksasa, asal jangan dicokot aja anunya.
Fahmi Anhar recently posted.. Dubai Miracle Garden, Taman Bunga Terluas Di Dunia
anunya itu apa kak?? 😆 😆 duh, kapan itu TV cuman ada TVRI? kayanya jaman aku kecil udah ada Global TV dkk. #dikeplak
Langung merinding liat belut segede itu. Gak gigit ya? *keinget belut listrik di film Journey 2: The Mysterious Island hehe. Air terjun Waainya menggoda!
Haryadi Yansyah | Omnduut.com recently posted.. Kopdar Kuliner : Kreasi Olahan Makanan Laut? Palembang Juaranya!
air terjunnya menggoda banget kakkk.. jd pengen basah-basahan!
Ada rencana ke Ambon dan sedang menyusun strategi mau kemana dan mau ngapain aja ::)
Semoga menambah referensi yaa… terimakasih sudah main main di blog ini! 😀
Kurang asam…..
Penulisnya kreatif bener..!!!
hehehe… terimakasih masbro sudah mampir di sini! 😀
Jujur aku suka bacanya…
Mendapat pengetahuan baru..
Contoh caption fotonya…
Nyembur gak, nyembur gak, nyembur gak….
Wkwkwwkwk
woyy,, itu nyebur ya, bukan nyemburrr… 😆
Maksud ku itu juga mas…..
HAhahahaha….
Note : Singgah juga di sikonyol…
Wkwkwkwkwkw
Sikonyol recently posted.. Menggugat Sate Padang Di Kota Madani
Kota Ambon ternyata keren banget ya. hehe..aku suka kali foto yang terakhir ini, fotografer nya pro banget ini pasti 😀
eh foto yang mana nih maksudnya?? yang berempat kah? Hahaha… itu kan pakai timer ngefotonya, malah paling bagus ya? 😆 😆
yang poto bareng berempat itu
Mus Deoranje recently posted.. Panduan Lengkap Cara Menggunakan Instagram Stories Dengan Mudah
mas itu kayak orang belanda, full orange..btw itu tulisan marga nama nama kecil bgt, berapa banyak ya..
belutnya kudu dikasih telor ayam mentah ya..kalo gak gak mau dong ..
gede gede banget ya mas welute…
iya bener mas, beberapa hari di Ambon langsung ngerasa kalau di sana ‘pengaruh’ Holland itu masih cukup kuat, jadi agak gimana gitu sama warna orange, hehehe… 😀 😀
mas chocky, itu nyari kaso orange dimana? -salah fokus-
rhe BludStory recently posted.. mencari rubah bersama chiyo ke fushimi inari
ih, kamu fokus banget sama orangnya ya! hahahaha… #dikeplak
itu kaos dari Couch-Surfing Semarang gitu lah. tau couchsurfing kan? 😀
hadeuuh, godaan apalagi iniiii :D.. thn dpn aku planning ke Timorleste sebenernya.. gara2 baca ini jd mikir apa diusahain mampir ke ambon juga yak :D.. objeknya cakep dan unik2
penasaran bgt ama yg kolam belut itu.. penjaga mata air kolamnya belut jumbo lah ya.. ga bakal dimakan dunk ini :D.. biasanya hewan2 yg dianggab penjaga gini, ada bnyk mitos ceritanya mas… pawangnya ga cerita?
eh, kelewatan bales komen ini, hehehe…
iya tuh, belutnya gedhe pake banget. panjangnya 1 meteran gitu lah. nah, waktu itu sama pawangnya ga sempet ada cerita-cerita sih, pawangnya cuma dateng untuk kasi pancingan supaya belutnya keluar. 😀
boleh tuh mampir sekalian ke Ambon! 😀 😀
Iihhh kak mestinya nyemplung di kolam air terjunnya … seger gitu kayake .. sayang, mau lanjut ke airport yak :-/
iya kakakk… pengen nyebur banget! mana panas-panas kan ya, keliatan seger banget! 😆
waaah efektif banget liburannya mas choky… jadi engga waktu yang terbuang sia sia
Dandy Siswandy recently posted.. Taman Safari Bogor : Cara Mengenal Satwa Lebih Dekat
iya, lumayan lahhh.. dan gak terlalu capek pula, karena masih ada waktu untuk istirahat 😀 😀
Eh ini tulisannya pas banget buat gue kaum flashpacker yang nggak bisa lama-lama, hehehe. Btw pantai yang lebih bagus lagi nggak ada, bang?
Kalau kulineran?
Matius Teguh Nugroho recently posted.. Tips Aman Menginap di Rumah Warga Lokal ala Couchsurfing
Ada pantai Liang tuh, tapi itu lumayan jauh dari kota Ambon sih. sementara waktunya gak cukup! hahahasemm… 😆
Kulineran sempet ngerasain beberapa sih waktu ke Ambon, gak banyak. tungguin ya, sudah aku draft di post sendiri. hahahaha…
Nyebur Enggak Nyebur Enggak, gimana mau ngitungin kancing baju kak, kan pakai kaos hehehe…..
hahaha… bisa aja! eh, ajakin aku main ke Dieng dong minn… #pengenpiknik hahahaha…
Pantai Pintu Kotaaa Epiiic banget sih, Mas 😀 duuuh, butuh vitamin sea banget sih aku 😀 wkwkw
Eng… Belut raksasa si Morea itu agak ngeri sih ._. udah kayak ular gede gitu ._.
iya nih, aku jg lg butuh vitamin sea! 😆 hahahaha…
itu si belut emang kaya agak horor, tp kayanya jg jinak deh, gak nyerang manusia gitu. cuma biasanya kan berlistrik yaa… tp itu bisa dan boleh dipegang koq, tp ya tentu dibantu si pawang 😀
wah seru banget tuh kayanya sob jalan-jalan menghitari kota ambon dan tempat-temmpat wisata lainnya selama 2 ahri 1 malam 🙂 btw itu bato lobang di dalam nya gelap gak sob ? jadoi takut nih kalau masalah per’Goa’an 🙂 hhee
kalo penasaran, boleh lho langsung dateng ajaa… hahahaha… dijamin gak gelap koq, kecuali pas malem hari ya. agak serem juga sih kayanya kalo malem-malem ke situ! 😆
makasih yaa sudah mampir di sini! 😀
Kalau ditempat saya yang besar segitu namanya bukan belut tapi gateng, hhi
eh, emang di daerah mana sih? malah baru denger istilah ‘gateng’, taunya ‘ganteng’! #lhah
Amboon..kenangan lama nih..jalannya bener kata om chock,, haluss..dari bandara sampai ke kota nya..pemandangannya juga ga ngebosenin..
Dulu sempet kesana, mampir cuma ke pasar dan benteng apa gitu saya lupa..
Eh tapi penasaran de tu ama belut,, malah baru tau.. ga dikonsumsi yak..
Nice article Om Chocky
Andhika recently posted.. 4 Langkah Menyimpan Uang Di Deposito
Wah iya, masih ada benteng juga mas di sini, cuma saya gak sempet mampir malahan. Kalo belutnya kayanya gak buat dikonsumsi deh, kaya apa juga ya ntar rasanya. Ga baik jg kalo dimakan kayanya, kolesterolnya tinggi, lha makanannya telur gituu.. Hahaha… 😆
Makasih mas! 🙂
wkwkwk…kolesterol tinggi..
bener…
hati2 om, jangan makan hewan yang bersisik..beneran tinggi kolesterolnya..ntr ga bisa travelling lg..
Paling mantep mah Pantai Ora, eh, itu bukan di Ambon ya haha
Saya penasaran sama isi goanya..kok pendek gitu ya pintu masuknya..
Iyaaa, itu mah di pulau Seram. Ntar itu ditulis sendiri untuk pantai Ora nya. 😀 untuk goa-nya, emang masuknya doang nunduk-nunduk, di dalemnya ternyata cukup luas. 😀
Maluku dan Belanda memiliki ikatan persaudaraan yang sama, kan banyak tuh orang belanda berdarah indonesia maluku.
Jadi gak salah sih kalau Ambon identik Negeri Van Orange of Indonesia. #cocoklogi
Iya benerrr kak! Di sana juga kayanya banyak banget pendukung setia tim Orange alias Belanda, sering liat atributnya juga. 😀
KoCok bagus informatif tulisannya,,hestek koka coki idola akooh
Yang KFC tepatnya kalian dengan baikny menemani gw yg ngidam KFC krn di hutan Papua ga ada…lop yu pul lah kakagh kakagh semua
Wah ada A’a Panji… Tau aja sih gw ngepost beginian, hahaha.. #terharu yg KFC itu, emang nemenin lo ya? Gw lupa deh.. Ingetnya udah sampe Ambon tetep makannya KFC. 😆
Oie,,foto2 di GoPro yang banyak muka gue masih ada di lu kan?
tiap ke kantor lupa gw copy
eh iya, inget aja lo… untung belum gw buang2in sih Nji.. hahahaha
wih ambon, dalam satu hari itu semua bisa kekelilingi ga kak chocky? atau musti 2 – 3 hari biar semua ke kelilingin
Itu semua cuma 2 hari koq, malah tepatnya 1,5 hari lah. bisa aja sih dimampetin jadi 1 hari doang, tp beneran harus dari pagi sampe gelap… 😀
Ambon ini kotanya asyik banget, deh, tenang dan lalu lintasnya nyaman. ke mana-mana gampaang.
enggak mampir ke Pantai Liang juga? Bagus deh, Chocky. ?
Yuki Anggia Putri recently posted.. Beach Honeymoon Outfit Inspiration
Ahhh… gak sempet Yuki! kejauhan dari kota euy, padahal pengenn 😆 😆
ini keliling kota Ambon-nya juga sehabis ngetrip di Ora kan ya, nah manfaatin 2 hari sisa sebelum balik Jakarta buat keliling (sekitar) kota Ambon aja. bolel lah masuk ke list dulu, sekalian sama Kei Island, hahaha
Air terjunnya keren kakak, aku nga sempat kesini. Hal yang paling menyenangkan menurut aku selama di Kota Ambon adalah pemandangan malam harinya. Entah kenapa aku suka bangat. Karena kontur nya yang berbukit-bukit trus lihat rumah-rumah berderet dikaki bukit itu rasanya kayak lihat pemandangan dimana gitu, hehehehe..
Adelina recently posted.. Cinta Indonesia? Haruskah..!
Waahh, aku malah enggak sempet nyicipin pemandangan kota Ambon dari bukit gitu! kebetulan waktu itu pas malem cuma keliling sekitaran hotel aja. hahaha…
pasti enak banget ya kalo bisa liat pemandangan macam itu, apalagi sambil ngopi-ngopi cantik. 😀 😀
Oh maksud pintu kota itu yg kaos orange yaaa kak ??? #LaluDigampar
Btw dulu ngeri2 sedap denger mama ambon, ngebayangin orang nya item2 rambut keriting tp seelah kesana kok yaa kota nya aku syka bersih rapi
wahahaha… asem banget 😆 kenalan dulu lah kau sama si ‘Pintu Kota’ 😛
Chocky tampak bahagia di foto terakhir…eh tapi bukannya ada foto berdua yang di air terjun itu kan?!
*disambit ulekan*
Dita malesmandi recently posted.. 7 Oleh-Oleh Khas Kota Malang
Dia sudah berpaling dengan pria lain jd choky juga akhir nya perpaling ke anggaaditya hahaha
Cumilebay recently posted.. Nongkrong Ngehits KEKINIAN di La Laguna
Woyyy, bubar woyyy… makin rusuh aja, hahahahasemmm… 😆 😆
foto yang mana ya kak??
Wahh dapat segitu banyak dalam sehari? Hhhahahaha, kan di sana gak kena macet 😀 😀
iya mas, bisaa! padahal jarak juga gak deket2 banget, tp emang gak ada macet sih. 😀 😀
ini seklaian foto prewed ya>>>>
bukanrastaman recently posted.. Bermalam di Luxton Bandung
hushhh….!