Salut saya untuk seorang Hanung Bramantyo yang bisa dan berani membuat sebuah film seperti film ? (baca: tanda tanya) ini. Film yang benar-benar menggambarkan realita potret kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Film ini bukan tipe film yang (sok) ngajarin bagaimana hidup bertoleransi, tapi emang menggambarkan kondisi yang ada sebenar-benarnya. Mantep dah!! 🙂

Dimulai dari scene di 1-2 menit pertama, saya langsung dibikin lumayan merinding. Bagaimana beragam dan kayanya Indonesia ini. Keberagaman yang seharusnya membuat kita bangga dan berbesar hati. Tapi perasaan bangga itu bisa jadi langsung lenyap ketika adegan berikutnya ditampilkan.

film tanda tanya

Beberapa pemain yang terlibat di film ini antara lain Agus Kuncoro (Surya), Revalina S Temat (Menuk), Reza Rahadian (Soleh), Endhita (Rika), Rio Dewanto (Hendra alias Ping Hen) dan Hengky Sulaeman (Tan Kat Sun). Nggak cuma pemain-pemain utamanya, para pemain pendukungnya pun bisa membawakan perannya dengan baik.

Film “?” (tanda tanya) ini mengambil setting waktu mulai awal hingga akhir tahun 2010 di kota Semarang, Jawa Tengah. Dimulai dari tahun baru 2010 berjalan ke perayaan Paskah, bulan puasa / Ramadhan, hingga perayaan Natal dan ditutup saat malam Tahun Baru 2011.

Inti cerita, film ini bercerita tentang konflik sosial yang kerap terjadi di lingkungan masyarakat Indonesia. Gesekan-gesekan antara masyarakat lokal dan keturunan China, pandangan penganut agama yang satu dengan penganut agama lainnya yang kerap menjadi akar masalah, dsb.

Si Surya seorang pengangguran yang berusaha menjajal dunia akting tp selama ini terus menjadi pemain figuran saja hingga akhirnya mendapat peran utama sebagai Yesus di pementasan drama Paskah di sebuah gereja. Tentunya si Surya mengalami konflik batin di sini yang akhirnya membawa dia berkonsultasi dulu ke seorang Ustad.

Menuk seorang wanita sholehah yang memilih menikah dengan Soleh yang merupakan seorang pengangguran tapi taat beragama. Menuk sendiri bekerja di restoran Cina milik Tan Kat Sun, yang merupakan orang yang sangat tolerir dengan umat lain tapi tidak dengan anaknya si Hendra.

Di kemudian hari, si Soleh akhirnya mendapat pekerjaan sebagai anggota banser NU. Rika sendiri seorang muslim yang memutuskan untuk memeluk agama Katholik, dan bagaimana dia bertahan terhadap pandangan masyarakat umum terhadap dirinya.

tandatanya cast

Untuk mengetahui lebih detail tentang ringkasan ceritanya, mungkin bisa langsung mampir ke situs resmi film tanda tanya ini ya, di sini : http://filmtandatanya.com/ 🙂


KONTROVERSI FILM “?”

Film ini memang menuai banyak kontroversi. Yang pertama adanya protes dari Banser NU yang menilai film Tanda Tanya ini mendiskreditkan Banser di mata umum. Sedikit yang saya kutip dari artikel kompas.comDalam film tersebut, Banser versi Hanung digambarkan sebagai sosok yang mudah cemburu dan dangkal pengetahuannya.

Tapi jujur saja, saya pribadi menilainya malah sebaliknya koq. Kalaupun di film ini ada oknum Banser yang berlaku tidak wajar, saya lebih melihat itu merupakan gambaran dari watak perseorangan, tidak mewakili 1 organisasi Banser. 🙂

Kedua, adanya rencana MUI untuk mengeluarkan fatwa dan himbauan untuk menarik film ini dari bioskop. Dari artikel yang saya baca sih, karena bertentangan dengan akidah ajaran agama Islam. Untuk yang satu ini saya gak bisa komentar apa-apa deh. 🙂 Tapi kalau saya boleh meng-quote sebuah kalimat yang ada di film ini yang menurut saya itu benar adanya, bunyinya :

Manusia tidak hidup sendirian di dunia ini, tapi di jalan setapaknya masing-masing.Semua jalan setapak itu berbeda-beda, namun menuju ke arah yang sama. Mencari satu hal yang sama, dengan satu tujuan yang sama… yaitu TUHAN.

 

Terlepas dari kontoversi dan cap “SESAT” yang dialamatkan ke film ini, tapi menurut saya memang film ini merupakan 1 dari sedikit sekali film Indonesia yang berani mengungkap fakta tentang kondisi sosial di masyarakat Indonesia. Gak nyesel rasanya nonton film ini di bioskop sekelas XXI, jarang-jarang lho saya nonton film Indonesia di bioskop, apalagi di kelas XXI. 😉

Dengan judul yang unik dan tentunya mengundang banyak tanya, film ini memang bakal mengundang banyak pertanyaan. Kenapa begini, kenapa begitu…? 😀 Silakan ditonton dengan pikiran yang terbuka dan semoga dengan film ini kita bisa semakin mengerti arti keberagaman di Indonesia dan lebih mengembangkan sikap hidup toleransi, bukan malah sebaliknya. 🙂

Trailer Film “?”


Kontes judul “?” dan OST

Ngomongin judul film yang singkat, padat tapi penuh pertanyaan, ternyata judul film “?” ini memang masih tanda tanya. Judul film ini memang dikonteskan untuk para penontonnya hingga Juni 2011. Untuk detailnya bisa baca di sini.

Untuk masalah OST-nya, ada 2 lagu dari Sheila on 7 yang jadi OST film ini. Judulnya adalah : “Kamus Hidupku” dan “Pasti Ku Bisa”. Tapi di filmnya itu sendiri, ada 2 lagu lama dari SO7 judulnya “Yang Terlewatkan” dan “Kita” yang digunakan. Ternyata lama tidak mendengar lagu-lagu dari SO7 itu, enak juga ya di telinga kalau didengerin apalagi dengan pemilihan scenes yang cocok dan aransemen yang sedikit berbeda. Rasanya jadi pengen dengerin lagu-lagu lama dari SO7. 😀

PS : artikel bagus hasil wawancara dari filmoo.com ke Hanung Bramantyo, di sini.