Foto di bawah saya ambil kemarin sore, Kamis 17 Mei 2012, dalam perjalanan saya dari kos menuju gereja (Katedral). Sebenernya sudah lama punya keinginan untuk bikin post di blog ini tentang traffic di Jakarta yang menurut saya cukup sadis kalau tidak mau disebut kejam (alias sama saja). :nohope:

Saat saya berhenti di satu perempatan besar dekat dengan daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat, saya melihat pemandangan yang benar-benar bikin miris. Sudah tau jalannya sempit, tapi dengan pede dan sangat jitu si angkot mengisi celah antara bajaj dengan pembatas jalan. Jaraknya sudah sangat sangat mepet. Saya yang meihat dari belakang ikut merasa ngeri sendiri. :matabelo: Yah, meskipun akhirnya gak menyerempet dan bergesekan, tapi apa sih ya tujuannya… :hammer:

Gampangnya sih silakan lihat gambar di bawah :

jakarta-traffic

tidak bergesekan, tapi jarak bajaj dan angkot itu tidak lebih dari 2 cm!

Pemandangan miris di jalan raya sepertinya sudah harus menjadi makanan sehari-hari para pengguna jalan di Jakarta ini. Tidak mau mengalah, belok dan berhenti seenaknya, memotong jalan, menggunakan jalan yang bukan hak-nya dsb dsb. Saya pikir perilaku pengguna jalan raya di Jakarta ini memang kadang bikin stres. :nohope:

Mumpung sekarang juga baru anget-angetnya pilkada Gubernur DKI Jakarta, semoga gubernur terpilih tidak hanya bisa membangun Jakarta dari segi fisik, tapi bisa juga memberi edukasi kepada masyarakatnya. 🙂