Melanjutkan cerita pada post sebelumnya di mana nyaris 1 hari penuh kami habiskan di Toraja, Sabtu malamnya kami melanjutkan perjalanan kembali ke kota Makassar. Kami menggunakan bus malam Toraja ke Makassar bernama Metro Permai, seharga 125 ribu IDR (2013). Bus berangkat jam 9 malam dari Toraja dan sampai di Makassar jam setengah 6 pagi. Pengalaman menggunakan bus malam dari Toraja ini sepertinya menjadi pengalaman saya naik bus malam paling nyaman yang pernah saya tumpangi! Kenapa??
Dengan harga 125 ribu IDR per orang, kami mendapat fasilitas bus ber-AC, lengkap dengan bantal dan selimut. Lalu bedanya ada di mana? Bedanya adalah…
- kursi bus yang berukuran jumbo, meskipun susunan seat-nya 2-2, tp lorong jalan dibuat sempit, selain itu jarak antar barisan kursi sangat-sangat lega
- selain berukuran jumbo, kursi bus nya juga empuk
- dapet bantal yang gak kalah empuk dan juga selimut yang hangat dan lembutttt banget
- suspensi si bus sendiri juga enak, cocoklah kalau jadi bus malam
- karena jarak antar baris yang lega, kursi bus bisa ‘diluruskan’ nyaris 180 derajat, jadi kalau buat tidur sangat-sangat nyaman.
OK, mungkin terlihat norak… tp harga dan fasilitas yang diberi bus malam di Toraja ini bener-bener beda banget kalau dibanding dengan bus malam di pulau Jawa. Dengan harga yang jauh lebih mahal, bus di pulau Jawa kebanyakan kalah jauh dari segi kenyamanan, meskipun itu bis eksekutif! #IMHO Bahkan ada brand bus lain di Toraja yang memberi fasilitas lebih spt Free Wifi. 😀
Saking nyamannya, sewaktu kami dibangunkan karena bus sudah sampai Makassar, rasanya enggak ikhlas… berasa cuma sebentar kok sudah sampai Makassar, rasanya masih pengen tidur sambil selimutan. :)) Maaf kalau terkesan rada lebay, yang saya rasakan sih kenyamanan tempat tidur di hostel berasa kalah jauh. Hahaha… Entah karena memang kami sudah capek jalan seharian atau memang bus nya yang nyaman banget. 😀
Pantai Losari di Minggu Pagi
Sampai di Makassar pukul stgh 6 pagi, turun dari bus kami disambut langit yang mulai cerah berwarna kemerahan. Target pagi itu adalah kami mencari SPBU terdekat, apalagi kalau bukan demi numpang mandi atau paling tidak cuci muka – menggosok gigi. Terimakasih Pertamina 😀 Target kedua di minggu pagi itu adalah ke daerah Pantai Losari dan mencari sarapan. Segera setelah selesai ‘membuang’ muka bantal kami langsung menuju ke Pantai Losari.
Dari sekitar jalan Perintis Kemerdekaan (arah dari/ke Bandara) menuju Pantai Losari kami menggunakan angkot. Awalnya sih bapak sopir angkot mengatakan bahwa rute angkotnya bisa langsung sekali jalan ke Pantai Losari, eh ternyata setelah kami turun di Losari dia minta bayaran yang lumayan, sekitar 100 atau 150 ribu. Jadi kami dianggap semacam nyarter :hammer: :hammer: Ya akhirnya sih kami bayar sepantasnya tapi tetep lebih mahal dari tarif angkot reguler. *enak aja main getok gitu!*
Tidak banyak yang kami lakukan di Losari, karena memang suasananya rame banget, orang di mana-mana. Gak pake lama langsung cari tempat makan untuk sarapan mengisi perut dulu. Sengaja kami cari warung makan yang agak menjauh dari Losari, biar gak terlalu rame gitu, dan pilihan akhirnya jatuh di sebuah tempat makan di jalan Datumuseng (kalau dari Losari sih sudah belok dikit).
next, menyeberang ke Samalona dan Kodingareng Keke!
https://waterfallmagazine.com
Hey! Someone in my Facebook group shared this site
with us so I came to check it out. I’m definitely loving
the information. I’m book-marking and will be tweeting this to my followers!
Terrific blog and terrific design.
https://waterfallmagazine.com recently posted.. https://waterfallmagazine.com
wwihh trip udah lamaaaa yaa..
2015 ada resolusi ke sulsel lagi gak mas? Kabar2i, ntr kuajak kulineran insya Allah 🙂
naya recently posted.. Tips Menata Kain
hahaha.. iya, uda lama banget, tp mangkrak di draft post dari dulu :hammer: :hammer:
untuk 2015 ini belum ada rencana ke Sulsel lagi sih, ntar kalo ada aku tagih ya ajakannya! hehehe… makasih yaa! 😀