Kembali dari Langkawi lagi, saya menggunakan penerbangan sore jam 6. Sampai LCCT lagi, dan menggunakan bus yang sama saya menuju ke kota Kuala Lumpur. Kali ini tujuan bukan ke daerah Pudu Raya melainkan langsung tembak Bukit Bintang. Naik pesawat, sambung bus bandara, sambung taxi, sampailah di Bukit Bintang. Kenapa? Karena saya sudah book hostel di daerah Bukit Bintang untuk malam terakhir saya di Malaysia kali ini. 😀
Serenity Hostel
Yak, hostel yang saya book di Bukit Bintang adalah Serenity Hostel. Lokasinya berada di salah satu sudut keramaian kehidupan malam Bukit Bintang. Di samping kanan dan kiri penuh dengan tempat makan, nongkrong dan bar begitu. Dan gimana gak ramai kalau lokasi hostelnya tepat berada di atas sebuah bar dan resto! Hahaha… awalnya juga agak bingung nyari lokasinya. 🙂
Review singkat saya, mulai dari kondisi bangunan, kamar mandi, harga, fasilitas, dsb dsb, hostel ini cukup rekomended lah. Yang paling saya inget dan bikin gak sreg itu petugas resepsionisnya. Saya disambut oleh abang-abang resepsionis berwajah Arab *no sara*. Penyambutan sih OK, sempat diajak keliling hostel ditunjukkan lokasi kamar, kamar mandi, dapur, dsb.
Yang saya kurang suka, dia ini ngajak ngobrol tapi sambil “menakut-nakuti” saya apakah saya yakin barang-barang saya bakal aman kalau sedang ditinggal mandi. Ketika saya tanya memang di Serenity ini gak aman ya, dijawab diplomatis bahwa selama ini aman, tapi namanya watak orang tidak ada yang tahu. :hammer: ujung-ujungnya saya ditawari untuk menyewa personal loker dengan harga sekian MYR. Setelah saya mengiyakan dan membayar sewa loker, saya diberi nomor loker (hanya NOMOR), baru sadar ketika di depan loker, tidak ada kunci dan gembok. Eh ujung-ujungnya dia bilang kalau yg disewain hanya loker saja, tapi dia jual gembok kecil + kuncinya. :hammer:
Buat apa ada loker kalau ga ada kuncinya? Akhirnya saya memutuskan beli gembok sekalian, yang menurut saya seperti gembok sekali pakai, karena kualitasnya jelek banget, langsung rusak :nohope: . Mikir aja, uda kena tipu nih, pinter banget cara cari duitnya :hammer:
Petronas & KLCC
Pagi hari di hari terakhir saya di Kuala Lumpur, Malaysia, saya habiskan dengan mengunjungi Petronas lagi. Hahaha… Ya kali ini tujuannya adalah untuk bisa melihat si Petronas dengan jelas pada saat siang hari. 😀 Di bawah langit Kuala Lumpur yang sedang cerah-cerahnya hari itu, saya berjalan kaki dari Bukit Bintang menuju KLCC tapi dengan rute yang berbeda dari yang pertama (post ini). Menghabiskan waktu selama lebih kurang 1,5 jam, pukul 11 kurang saya kembali ke Serenity Hostel untuk check-out.
Petaling Street
Selesai check-out, saya berencana naik bus ke bandara dari Pudu Raya lagi. Jadi, sambil jalan kaki menuju ke Pudu Raya, saya sempetin mampir di Petaling Street, salah satu pusat belanja di Kuala Lumpur. Yang mau cari oleh-oleh di sini juga bisa. Petaling street ini seperti Bugis Street di Singapura, sebuah jalan lurus di kanan kirinya penuh dengan orang berjualan. Tapi menurut saya sih, dari suasana dan bentuk bangunan di sekitarnya, Petaling Street ini lebih mirip Pasar Baru di Jakarta Pusat. 😀
Lumayan lah, di sisa waktu yang cukup mepet, saya bisa nambah 1 obyek lain di Kuala Lumpur, yaitu Petaling Street ini. Berjalan masuk ke dalam area pasar, lihat-lihat sebentar, langsung deh jalan ke Pudu Raya. Dari Pudu Raya ke Petaling Street tidaklah terlalu jauh, jalan kaki gak sampai 10 menit. Kembali lagi menggunakan Star Shuttle, untuk ke LCCT dan kembali ke Jakarta! Selesai lah solo traveling pertama saya ini di Malaysia selama 4 hari. Jadi gimana kesannya solo traveling? Enak-enak aja, bebas mau ngapain ke mana aja, hehehe… Yang agak kurang enak mungkin ga ada partner untuk nge-fotoin kali ya!?? 😀 😀
Gak tau apa namanya, tapi smile cookies ini merupakan salah satu “jajan pasar” yang saya temui di pinggiran jalan di Kuala Lumpur 😀
OK, akhir kata… Happy Traveling! 😉
Hai bang,
Aku cari info serenity hostel.
Kebetulan aku lihat ada review nya di artikel ini.
Informasinya cukup menarik,yang ingin kutanyakan adalah itu kalo check in saat malam bisa gak yah? Maksudnya untuk hari yang sama,hanya saja malam hari mulai check in nya.
Halo Ririn. biasanya kalau mau check-in di luar jam kerja normal (misal terlalu larut), diinfokan dulu ke pihak hostel. rata-rata hostel backpacker cukup kooperatif dan flexible masalah waktu check-in ini. 🙂
semoga menjawab ya, terima kasih sudah mampir di sini. 🙂