Siapa bilang cuma kita-kita aja yang bisa Update Status!? Gunung juga bisa Update Status booo… :hammer:
Awal Desember 2010 besok, kira-kira 1 bulan lagi, saya dan beberapa teman sudah merencanakan untuk main ke gunung Bromo di Jawa Timur. Seperti yang kita semua tau, kalau gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Jogja lagi getol-getolnya erupsi… eh lha dalah, kok ya ada berita ada 8 gunung api di Indonesia berstatus waspada (1 tingkat diatas normal), dan gunung Bromo masuk jadi salah satu dari 8 gunung api itu. :nohope:
Berita dari detik.com 29 Oktober 2010 : 8 Gunung Api di Indonesia Berstatus Waspada.
Delapan gunung itu adalah :
1. Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara
2. Gunung Talang, Solok, Sumatera Barat
3. Gunung Anak Krakatau, Lampung
4. Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat
5. Gunung Slamet, Tegal, Jawa Tengah
6. Gunung Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah
7. Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur
8. Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur :nohope:
Ya sudah, sekalian buat nambah-nambah pengetahuan, saya coba googling urutan status gunung berapi.
Hasil googling dapet dari web ini dan web itu. 🙂
Status Tingkat Gunung Berapi
1. AKTIF NORMAL (Tingkat I)
Kegiatan gunung api dalam keadaan normal dan tidak memperlihatkan adanya peningkatan kegiatan berdasarkan hasil pengamatan secara visual, maupun hasil penelitian secara instrumental.
Makna:
* Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma
* Level aktivitas dasar
Tindakan:
* Pengamatan rutin
* Survei dan penyelidikan
2. WASPADA (Tingkat II)
Terjadi peningkatan kegiatan berupa kelainan yang teramati secara visual dan atau secara instrumental.
Makna:
* Ada aktivitas apa pun bentuknya
* Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal
* Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya
* Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal
Tindakan:
* Penyuluhan/sosialisasi
* Penilaian bahaya
* Pengecekan sarana
* Pelaksanaan piket terbatas
3. SIAGA (Tingkat III)
Peningkatan kegiatan semakin nyata, yang teramati secara visual dan atau secara instrumental serta berdasarkan analisis perubahan kegiatan tersebut cenderung diikuti letusan/erupsi.
Untuk kawasan Gunung Bromo pada status tingkat III masih diperbolehkan untuk kegiatan wisata tetapi diharapkan para wisatawan bersikap siaga untuk terjadinya peningkatan status maupun erupsi. (membaca keterangan ini berharap banget semoga Bromo tetep adem ayem… 🙂 )
Makna:
* Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana
* Peningkatan intensif kegiatan seismik
* Semua data menunjukkan aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana
* Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu
Tindakan:
* Sosialisasi di wilayah terancam
* Penyiapan sarana darurat
* Koordinasi harian
* Piket penuh
4. AWAS (Tingkat IV)
Peningkatan kegiatan gunungapi mendekati/menjelang letusan utama yang diawali oleh letusan abu/asap. Berdasarkan analisis data pengamatan, segera akan diikuti letusan utama, untuk kawasan Gunung Bromo pada status tingkat IV diartikan dengan tidak boleh adnya aktivitas disekitar daerah tipologi A dalam hal ini Gunung Bromo ditutup total untuk kegiatan wisata. Begitu juga dengan Gunung Lamongan pada tingkat IV Gunung Lamongan tertutup untuk kegiatan pendakian.
Makna:
* Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana
* Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap
* Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam
Tindakan:
* Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan
* Koordinasi dilakukan secara harian
* Piket penuh
Informasi Tambahan : Tipologi Gunung Api
Berdasarkan informasi geologi dan tingkat risiko letusan gunung berapi, tipologi kawasan rawan letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) tipe sebagai berikut:
a. Tipe A
1) Kawasan yang berpotensi terlanda banjir lahar dan tidak menutup kemungkinan dapat terkena perluasan awan panas dan aliran lava. Selama letusan membesar, kawasan ini berpotensi tertimpa material jatuhan berupa hujan abu lebat dan lontaran batu pijar.
2) Kawasan yang memiliki tingkat risiko rendah (berjarak cukup jauh dari sumber letusan, melanda kawasan sepanjang aliran sungai yang dilaluinya, pada saat terjadi bencana letusan, masih memungkinkan manusia untuk menyelamatkan diri, sehingga risiko terlanda bencana masih dapat dihindari).
b. Tipe B
1) Kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, aliran lahar dan lava, lontaran atau guguran batu pijar, hujan abu lebat, hujan lumpur (panas), aliran panas dan gas beracun.
2) Kawasan yang memiliki tingkat risiko sedang (berjarak cukup dekat dengan sumber letusan, risiko manusia untuk menyelamatkan diri pada saat letusan cukup sulit, kemungkinan untuk terlanda bencana sangat besar)
c. Tipe C
1) Kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lahar dan lava, lontaran atau guguran batu (pijar), hujan abu lebat, hujan lumpur (panas), aliran panas dan gas beracun. Hanya diperuntukkan bagi kawasan rawan letusan gunung berapi yang sangat giat atau sering meletus.
2) Kawasan yang memilki risiko tinggi (sangat dekat dengan sumber letusan. Pada saat terjadi aktivitas magmatis, kawasan ini akan dengan cepat terlanda bencana, makhluk hidup yang ada disekitarnya tidak mungkin untuk menyelamatkan diri).
OK, semoga aja pas waktunya saya ke sana keadaan sudah lebih baik. (ameeen……! 🙂 ) Yang jelas, biar bagaimanapun tentu harus tetap siap dengan Plan B. ^^
Terima kasih, sangat bermanfaat!
Terima kasih sama-sama sudah mampir di sini! 🙂
Tulisan ini bermanfaat bagi saya dan warga disekitar gunung Sindoro di kabupaten Temanggung yang saat ini statusnya ditingkatkan dari aktif normal menjadi waspada, trim mas Chocky.
terima kasih sama2 mas Taufik. senang kalo bisa ada manfaatnya mas. 🙂
Setaun yang lalu kampung halaman saya (Jogja) jg geger gara-gara gunung Merapi koq, jadi saya sedikit banyak tau lah rasanya kudu waspada gimana. Semoga gunung Sindoro gak kenapa-kenapa ya mas, yang penting kita selalu waspada aja. 🙂
makasih banyak ya mas.. tulisan ini sangat membantu dalam mengerjakan tugas saya 😀
sama2…. ikut seneng kalo tnyt bisa membantu… 🙂 sukses buat tugasnya! hehehe… 😀
gunung talang memeng dlm keadaan waspada.tapi apa tim bmg gak melihat batu besar yang akan jatuh ke dalam kawah gunung talang?? seharusnya berita ini di beritahukan kepadaa msyrakat.supaya tidak terjadi korban jiwa.jangan kita mendahului allah.kalau allah berkehendak,gunung talang bisa ja di letuskan dlm sekejap mata.ok
paling gak sikap waspada harus dimiliki orang2 yang berada di sekitar gunung berapi kali ya, namanya alam, gak akan pernah bisa ditebak. makasih nih mas untuk tambahan informasinya… 🙂
Merapi Terus Semeru terus Kelud… pasti bisa mengagetkan para geoloog, karena ledakan yang pakai sistem antrean..
jangan dong mas… serem aja kalo sampe ngantri gitu…. :nohope:
Kan klo kaya merapi, kalian bisa skalian jadi relawan disana, cok.. 😀 tp moga2 aja enggak deh. dah terlalu banyak bencana… T_T
jiah… ogah ah… kan niatnya dolan cuz, bukan jadi relawan… 🙂 jgn lah, mosok stlh merapi, bromo menyusul… :nohope:
bener nich…entar tiba2 kaya gunung merapi!
tahid recently posted.. Baru mulai
hayah… jangan lah…! serem aja… 😀
amiiiiiiiiiiin…
duh Bromo yang adem ayem saja ya… 😀
amiiiin….. ^^