Dari Kathmandu menuju Pokhara (atau sebaliknya) bisa ditempuh baik via jalur darat maupun jalur udara. Jarak kedua kota tersebut kurang lebih selama 7 jam perjalanan darat, sementara kalau jalur udara sekitar 30 menitan saja. Untuk jalur udara ini, setau saya salah satu maskapai yang melayani rute Kathmandu-Pokhara adalah Buddha Air. Saya bersama trip-mate memilih menggunakan bus Kathmandu ke Pokhara. Terdapat beberapa operator bus yang melayani rute Kathmandu ke Pokhara ini, salah satunya adalah Rainbow Tours yang kami gunakan.

Tourist – Tourist – Tourist – Tourist (harap abaikan bapak-bapak di paling kiri, saya ndak kenal) – photo by Ubermoon
Membeli Tiket Bus
Yang perlu diperhatikan adalah waktu membeli dan menukar tiket bus. Kami menggunakan bus dari Rainbow Tours dan sudah melakukan pemesanan kurang lebih 1 bulan sebelum keberangkatan. Kami langsung memesan tiket untuk pulang pergi Kathmandu – Pokhara, dengan harga 7 USD / orang (harga sekali perjalanan ya, bukan PP). Meskipun di website-nya tertera pilihan menu Online Booking, ternyata hanya semacam mengirimkan pesan bahwa kita melakukan booking. Tidak ada proses pembayaran. Selanjutnya pemesanan tiket tersebut ditindaklanjuti melalui email. Jadilah setelah itu kami berkomunikasi via email.
Satu hari sebelum keberangkatan, kita wajib bayar serta menukar tiket terlebih dahulu di kantornya yang berada di daerah Thamel. Tidak bisa membayar dan mengambil tiket di hari keberangkatan karena jam keberangkatan bus rata-rata jam 7 pagi, di mana jam segitu kantornya belum buka. Jadi ya kita harus menukar di hari sebelumnya. Kantor Rainbow Tours ini tutup jam 5 sore.
Waktu itu karena keasyikan keliling kota Kathmandu seharian, kami datang kemalaman dan kantor sudah tutup dong…, padahal rencananya kami berangkat besok paginya. Sudah khawatir gak dapet tiket bus karena statusnya kan belum bayar pula. Bisa buyar liburan berbi 😆
Untunggg banget petugas dari Rainbow Tours ini berbaik hati dan mau banget nganterin tiket bus ke hostel tempat kami menginap. Sekitar jam 9an malam tiket bus baru berada di tangan! Jadi lah malah itu terjadi transaksi COD tiket bus. Dhanyavaad Mr. Keshav Dahal!! *jangan dicontoh ya* 😆 😆
Baca blog-post yang lain terkait Nepal di sini : https://www.chockysihombing.com/tag/nepal
Naik Bus dari Kathmandu ke Pokhara
Perjalanan selama kurang lebih 7 jam dari Kathmandu ke Pokhara ini jelas merupakan perjalanan yang cukup menarik ya. Bisa ikut merasakan pengalaman naik salah satu transportasi umum di Nepal, meskipun bus yang kami gunakan ini tergolong bus bagus dan cukup ekslusif di Nepal (ber-AC, pake seat number, reclining seat, dsb).
Satu hal yang selalu saya ingat adalah serunya ketika berhenti untuk makan. Perjalanan selama kurang lebih 7 jam itu termasuk berhenti 2 kali untuk makan. Karena kita berangkat di pagi hari sekitar jam 7, asumsi memang belum sempat sarapan, jadi sekitar jam 10an pagi bus akan berhenti yang pertama kali. Lalu sekitar jam 1an siang bus akan berhenti sekali lagi untuk makan siang.
Kenapa ketika makan ini jadi salah satu hal yang paling saya ingat? Karena kita harus makan ekstra cepat!! Gak tau kalau orang lain, kalau buat saya sih ngerasanya begitu. Makan gak usah dikunyah, langsung telan saja! Selalu mengingatkan saya akan pengalaman ikut pendidikan ala-ala militer yang pernah saya ceritakan pada post ini. Hahaha… 😆 😆
Makanan di sini bukan bagian dari fasilitas si bus ya, jadi memang bayar terpisah. Kalau mau makan ya turun dari bus, pesen dan bayar. Kalau enggak makan ya sudah, boleh tunggu di bus atau sekadar ikut duduk-duduk di restoran. Duduk duduk doang ini menurut saya agak susah ya, karena kondisi restoran sering-seringnya full.
Pernah suatu waktu kami harus makan sambil duduk di tangga, sudah saking penuh dan enggak ada tempat duduk tersisa. Kalau kita mau nunggu orang lain selesai dulu, dijamin ditinggal deh sama rombongan, hahaha… Inget, harus cepat! 😆
Pertama kali, tentu kita perlu menyesuaikan dengan keadaan ya. Bagaimana alur makan memakan di sana?? Awalnya kita pesan di kasir, pilih menu dan langsung bayar. Selanjutnya kasir akan memberi selembar kertas kecil yang berisi pesanan kita. Setelahnya, kita bisa mulai mengantri ke meja yang berisi makanan. Serahkan ke petugas yang jaga dan mereka akan mengambilkan makanan sesuai dengan yang tertulis di kertas itu.
Nah, porsi di sini cukup besar ya. Dan waktu yang diberikan untuk memamah makanan itu tidak lebih dari 20 menit karena total waktu untuk makan paling hanya setengah jam saja. Waktu segitu kan sudah termasuk kita antri dan nyasar-nyasar kebingungan di antara keramaian orang-orang 😀 😀 Intinya sih kalau pas di kondisi begitu, bingung dengan keadaan apalagi harus segera menentukan, langsung hajar aja! Gak usah dirasain, telen ajaaa 😆
Lokasi Keberangkatan Bus
Bus berangkat dari Kathmandu jam 7 pagi (on time), sampai di terminal bus Pokhara sekitar pukul 3 sore. Untuk lokasi keberangkatan di kota Kathmandu terletak di daerah jalan Kantipath, cukup dekat dari daerah Thamel. Dari Thamel ke jalan Kantipath ini berjarak kurang lebih berjalan kaki 15 menitan saja. Jalan Kantipath ini semacam jalan panjang yang kalau pagi berisi banyak bus-bus jarak jauh yang siap diberangkatkan ke kota lain. Semacam terminal dadakan di pinggir jalan gitu lah.
Untuk di Pokhara-nya, bus akan berhenti dan berangkat dari Tourist Bus Park. Jangan dibayangin akan ada ruang tunggu ber-AC dengan tempat duduk berjajar rapi, Tourist Bus Park ini ya semacam tanah lapang yang digunakan untuk perhentian bus-bus jarak jauh. Di sekelilingnya ada beberapa warung-warung kecil yang jual makanan minuman, mirip lah sama di Indonesia.. bedanya di sinia gak ada indomie rebus pake telor! 😀 😀
Setelah turun dari bus di Tourist Bus Park ini, akan cukup banyak driver taxi yang menawarkan jasanya. Waktu itu sih di tengah-tengah parkiran sudah ada tulisan Taxi Fare, ke Lake Side tarifnya NPR 200, kalau ke Dam Side tarifnya NPR 150. Yang mau cari carteran mobil untuk keliling-keliling Pokhara bisa di sini, tinggal di-nego aja sama driver-nya. Kalau cocok ya langsung bungkus. 🙂

ini taxi di Nepal, pas banget untuk diisi 4 orang penumpang
hi, saya mau nanya kl ke nepal tp gak perlu (gak kuat) naek gunung, selain kathmandu, apakah Phokara pantas di datangi?
terima kasih.
jesse recently posted.. Buah Busuk dan Setetes Air.
Halo halo… Pokhara wajib didatangi menurut saya, bisa ke Sarangkot untuk melihat puncak Annapurna. ke view point ini tidak perlu naik gunung, hanya berjalan 15 menitan dengan medan yang tidak terlalu sulit. dijamin gak akan nyesel. 🙂
semoga menjawab ya, terima kasih sama-sama sudah mampir di sini. have fun! 😀
untuk mas chocky ….sy berharap bisa contact di WA sy donk…0812 790 68 142… mgg dpn awal januari sy book ke Nepal ala backpacker, tapi msh minim info ttg transportasi disana. Rencana sy mau ke beberapa destini di Nepal dg bus umum. Apakah disana kendaraan umum nya sdh connect ke semua tempat wisata? Sy luangkan waktu 3 minggu disana, apakah cukup untuk keliling Nepal. Tolonglah mas Chocky bantu sy utk info kan.. kira kira brp dana yg hrs disiap kan per orang selama 3 minggu disana? dg asumsi ala backpacker.. naik bus / kereta umum… Tlg ksh petunjuk lewat WA atau email sy ya… Krn sy takut minim info.. Trims bnyk…sy tunggu panduan mu …Oh ya… ada bnyk agensi yg menawarkan tur disana ya? tapi apakah terlalu mahal?
Halo Charmeylina. wah, maap banget baru sempat bales-bales komen di blog nih.
overall sih 3 minggu buat keliling Nepal cukup lah, kecuali mau trekking naik ke Himalaya.
kayanya udah telat ya.. hehehe.. maap ya. 😀 have fun there yak! 🙂
ini perjalanan bus yang lewat jurang-jurang itu bukan? sering liat di yutub perjalanan bis-bis di nepal yang melintasi pegunungan himalaya, ngeriiii… tapi keknya asik ..
Halo Fabian!
lewat jurang-jurang sih iya, tp bukan yang jalur ekstrim itu sih hehehe… serem juga sih kalo itu 😀
baru sempat reply2 komen di blog nih.. anyway, terima kasih sudah mampir di blog ini ya 🙂
Mas mau tanya nih.nuker mata uang npr nya dimana yak? Apakah di negri kita ada?
Halo Vry. Nuker uangnya langsung di bandara Kathmandu aja. Di Indonesia gak ada deh.. jangankan itu, di Kuala Lumpur aja kurang laku 😆
Visit my personal travell blogger ghaducawa.blog
terima kasih sudah mampir di sini. 🙂
Situasi warung-warung kecil deket pemberhentian Bus mirip di tanah air juga ya Mas..ada juga kursi-kursi plastik seperti di Indonesia..hehehe, btw itu Mie goreng enak nggak Mas..salam kenal
mirip banget Mas. 😀
Mie gorengnya lumayan enak koq, tapi ya gitu deh, rasanya tetep ada sentuhan ala Nepal.
Terima kasih sudah mampir di sini Mas, salam kenal juga! 🙂
Hallo mas Chocky… salam kenal.☺
Klo naik bus dari themel k phokara bisakah bawa koper?? coz klo diliat dr gmbr diatas semua pake backpack y.
Trims
Halo Leeta! Maaf baru sempet bales bales komen nih.. Kalau bawa koper, bisa aja koq. Toh waktu itu saya pakai backpack dan disimpan di bagasi samping bus. Jadi kalau bawa koper pun tak masalah. 🙂
Makasih ya sudah mampir di sini.. 😉
OM.. TELOLET OM.. WKWKWK,.. APA KABAR MAS BRO.. :). SY MW TANYA APAKAH PERNAH KE TAMAN LUMBINI.. TRUS KE BODH GAYA ?
Halo Mas Rudy! Kabar baik di sini.. apa kabar juga? Semoga kabar baik juga di sana.. 🙂
Waktu itu saya belum mampir ke Taman Lumbini. Kalau Bodh Gaya di Pokhara sih mampir.. recommended tuh, view nya juga keren! 😀
1. Bgmn dg jarak dr airport ke terminal? Kalau go show aja beli tiket busnya, bisa ga?
2. Dr Pokhara ke penginapan pk taxi kena berapa? Ada hostel yg recommeded ga? Konon ada yg bisa jemput antar ke bandara?
3. Gimana nuker uangnya? Kita bawa rupiah bisa ga? Ato kl usd, ratenya turun apa gmn?
4. Thamel itu kota dkt Katmandu apa gmn?
duh, ini nanyanya ga ada basa basinya yaa??? 😆 hahaha…
Naksir sama taxinya, kayaknya asik kalau punya mobil kayak gitu. hahaha
kalo dari pokhara balik ke kathmandu, bis-nya jam berapa sampe berapa mas? ada yang pagi juga?
Halo Astri!
kalau dari Pokhara adanya juga bus pagi, sekitar jam 07.00 pagi sampai di Kathmandu sekitar jam 2-3an sore. 🙂
WiFinya masih mati nyala gak Mas Choky? Saya pertengahan tahun lalu naik bus Rainbow, php banget WiFi cuma nyala pas di poolnya doang hahaha
eh, waktu saya ke naik bus Rainbow ini belum ada wifinya dehhh… hahahha…
Memamah biak kak? Makan sambil tergesa2 gitu bikin keselek selek, ?
untungnya sih gak sampe keselek yak, tapi susah napas iya. hahaha.. kunyah aja dah!
Kak … foto dalam bus nya gimana ??? beneran nyaman atau ala2 banget hehehe
cumilebay recently posted.. Ayo Wujudkan Rasa #LagiKangen mu Menjadi Nyata
daleman bus nya sih biasa mas, gak senyaman ala bus executive lebar2 gitu, tapi juga gak ala-ala. masih bisa buat duduk lah, bule aja muat. hahahaha… * aku emang lupa ga ada foto daleman bus-nya 😆 😆 *
Aku ke Kathmandu ngga sempet ke Pokhara dll.. Selain waktu mepet, bawa anak bayik 7 bulan hihihi.. Ntar kalau anaknya dah gedean pengen kesini…
wah, berarti cuma keliling Kathmandu dong ya?? 😀
kebayang kalo bawa bayi 7 bulan ke Kathmandu gitu, pasti ribet yaa.. hehehe..
Terima kasih Bang Chocky..aku jadi makin riang nan gembira akhirnya abang mulai posting lg
Telan saja sudah makanannya..bwahahha
lo kan ga masalah sama makanannya A’ Panji… makan lo kan cepet banget, hahaha…
hamdalah, kakak bloher idola sudah mulai rajin posting kembali. kami sangat kehilangan ketika lama tak ada postinganmu di tab reader.
seru ya naik bus kathmandu-pokhara ini, kalau dilihat jaraknya mirip-mirip KL-SIN kayanya.cemana rasa makanannya? kok main hajar aja, telen aja haha sadis kali. ya emang sih ritu diantara makan cepet atau ditinggal bus
Fahmi Anhar recently posted.. Staycation Seru Di Villa Origami Seminyak Bali
hahaha… mohon doakan saya kak, ceritanya mau jadi blogger yang tobat kakk… 😆 😆
aroma dan rasa makanannya mirip mirip lah sama makanan India, kadang ada curry, rempah2 dsb dsb. tapi kalau buru2 gitu mah, sudah susah mau dirasain, yang penting perut gak kosong. hahaha…
Itu taxi imut bener bang.
Oiya, itu makan kan harus cepet-cepet tuh, kalo telat gimana? apa ntar ditinggal?
Kalo bungkus boleh? Hahaha
Taxi-nya emang kecil2 gitu di sana, pas banget lah buat ber-4 (penumpang aja). 😀
gak tau ya kalau telat gimana. ada sih kondektur yang mastiin penumpang sudah masuk semua, tapi kalau di sana kemungkinan ditinggal kayanya juga ada, hahaha… mgkn bisa diakali bawa kotak makan sendiri 😀 😀
noted dulu siapa tau ada rezekinya bisa main sampai ke pokhara
sippp 😀 😀
Porsi mie segitu harga berapan sih?
Oh ya itu 1 NPL 120an ribu maksudnya kak?
Deddu Huang recently posted.. Perumahan Murah di Banten Bebas Banjir Hanya di Rumah Maja
gak 120an ribu lah, ya NPR 120 aja alias sekitar 14ribuan IDR. meskipun Nepal tergolong negara miskin, tapi nilai mata uangnya lebih besar daripada Rupiah-nya Indonesia.. 😆 😆
Bagi dong duit nepal buat koleksi kak :p
Deddu Huang recently posted.. 5 Street Food Enak Wajib Coba Saat Ke Thailand
duit Nepal ga ada yang bagus, kumel bin kucel kucel, kalau USD aja mau gak??? 😆
Ah aku gak sabar mau berangkat ke Nepal 😀
hee? Kapan??? awakmu kok piknik terus!?? 😆
mirip sih sam di indonesianya,,,
ternyata lebih asyik sebenrnya kalau pakai jalur darat ketimbang jalur udara,,
bsa menikmati lebih jelas pemandangan alamnya,,.
thanks infonya gan,,,
tour lombok recently posted.. TARIAN TRADISIONAL SUKU LOMBOK
plus minus sih ya.. kalau mau ngerasain pengalaman lokal, pasti lebih dapet kalau menggunakan jalur darat. tapi kalau pakai pesawat, bisa ngeliat Himalaya-nya min 😀