Judul post ini bukan becandaan tapi seriusan sebuah kalimat yang terlontar dari salah satu travel-mate saya. Hahaha… maksudnya apaan? Maksudnya adalah mau mencari spot foto atau semacam view point di Lembah Harau seperti yang banyak tersablon pada kaos-kaos yang dijual sebagai cinderamata Lembah Harau. Yang seperti apa sih? Coba saja googling images mengenai Lembah Harau, akan muncul gambar-gambar di mana ada gambar hamparan sawah di tengah diapit dua bukit di kanan kirinya.
Dari Istana Pagaruyung menuju Lembah Harau ditempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam perjalanan darat. Lembah Harau (atau juga kadang disebut Lembah Arau) akan terlihat dari kejauhan, karena untuk menuju spot lembah Harau ini merupakan jalan lurus di mana kanan kirinya adalah sawah semua. Jadi dari kejauhan akan terlihat gugusan bukit menjulang tinggi di depan mata. Dan dari jalan lurus tersebut, lurus terus kita akan dihadapkan pada pilihan di pertigaan, mau ke kanan atau ke kiri.
Pertama kali sampai, kami mencoba ”peruntungan” untuk belok ke kanan dulu. Memang di bagian kanan ini sepertinya lebih ramai karena banyak terdapat wisata air terjun di lembah Harau sisi kanan ini. Kami mulai menyusuri jalan setapak yang ada dengan berjalan kaki. Entah ada berapa banyak air terjunnya, kami hanya mampir sebentar-sebentar saja. Malah di ujung perjalanan pada lembah tersebut terdapat bumi perkemahan lengkap dengan anak-anak berseragam pramuka sedang kemah.
Sepanjang menjelajah sisi kanan lembah kami belum merasa “melihat” pemandangan lembah seperti yang banyak terpampang di Internet. Trus keluarlah pertanyaan di mana spot lembah Harau seperti yang kebanyakan terpampang di kaos itu berada. Waktu nanya abang driver, dia sendiri juga bingung. Hahaha… Oh ya, abang driver ini merangkap sebagai tour guide kami ya. 😀 Nah, sisi kanan selesai dijelajahi, kami pun melanjutkan perjalanan untuk menjelajah sisi kiri lembah.
Menggunakan mobil kami mulai menjelajah sisi kiri, berjalan pelan-pelan sambil menikmati pemandangan ijo-ijo. Ketika lewat sebuah kelokan jalan, saya mulai ngeh dan sadar kalau ternyata spot yang kami cari-cari itu ada di depan mata!! Yak, best view point dari Lembah Harau itu justru ada di tengah-tengah sebuah kelokan jalan, bukan di sebuah lokasi yang proper untuk foto-foto. 😀 Setelah memutar mobil, kami memutuskan untuk berhenti pada spot tersebut, dan… kalap foto-foto tentunya! :))
Untuk foto-foto pada spot ini perlu hati-hati ya…, karena hanya foto-foto di pinggir jalan, resiko kesrempet mobil itu cukup besar. 😆 😆
Tanpa berlama-lama lagi, sebelum hari mulai gelap kami langsung bergegas melanjutkan perjalanan menuju ke Danau Maninjau! Dari Lembah Harau menuju Danau Maninjau akan melewati kota Bukittinggi (lagi). Karena pengalaman ini lah, bagi saya menginap di Bukittinggi jauh lebih recommended daripada menginap di Kota Padang nya, apalagi kalau memang mau wisata muter-muter Sumatera Barat bagian utara. 🙂
kayak kenal…..sama spotnya, sama kalimatnya juga, wakakakakaka
-rizka- recently posted.. Mudahnya Mencairkan Dana Jamsostek
bagus kalo sudah kenal.. ga perlu kenalan lagi ;P
bener banget, saya juga pernah diceritain sama teman. kalau ngelayap di Bukittinggi dan sekitarnya nginepnya lebih enak di Bukittingi aja..
Goiq recently posted.. Peran Blogger Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba
cocok banget, lokasinya strategis sih, di persimpangan dari mana ke mana. lain kali coba nginep di Bukittinggi dong mas 😀