BELANJA! Akhir-akhir ini, entah apa karena demam Korea sedang melanda Indonesia atau bukan, image dari Korea Selatan menjadi pusat belanja cukup kuat ya? Kalau dulu dikit-dikit belanja di luar negeri itu selalu nempel ke Hongkong atau Singapura, tapi sekarang sedikit banyak belanja di Korea pasti juga disebut. Menurut saya pribadi sih ya karena adanya demam Korea melalui K-drama-nya, yang selalu menampilkan bagaimana modisnya artis-artis di sana. Bahkan tidak jarang juga aktor-aktor pun terlihat modis kan? Meski kadang bikin merinding disko gimana gitu, hahaha… 😆 😆

Kalau beberapa waktu lalu saya pernah nge-post tentang beberapa pusat belanja (oleh-oleh dan fashion) di Korea Selatan, pada post ini saya ingin membahas mengenai pengalaman dan kesan-kesan berbelanja saya selama di Korea. Belanja secara umum ya, bukan cuma masalah pakaian atau fashion. 🙂

* belanja, belanja dan belanja *

  • belanja itu identik dengan uang, mata uang Korea adalah Korean Won atau biasa disingkat KRW. Kurs-nya sendiri 1 KRW berkisar antara 7-9 IDR (Indonesian Rupiah). untuk gampang menghitung berapa rupiahnya, saya biasa menghitung berapa KRW dikali sepuluh, tinggal dikurang-kurang dikit lah. 😀
korean-won

Uang Kertas Korean Won

  • beberapa hypermarket yang cukup terkenal di sana, yaitu E-Mart, Lotte Mart dan Homeplus, di samping ada juga Hyundai Dept. Store
  • Lotte Mart sendiri sudah expand sampe ke Indonesia tuh, mengakuisisi Makro Indonesia. Buat yang mau cari makanan kecil atau cemilan ala Korea, gak perlu jauh-jauh sampe ke Korea!;P *bukan promosi*
  • di pinggir-pinggir jalanan di Korea kita akan sangat mudah menemui minimarket seperti Family Mart, Seven Eleven, GS25, Homeplus Express, dsb bertebaran di sana.
  • Seven Eleven di sana kesannya “sejajar” dengan minimarket lain, bukan menjadi tempat nongkrong yang terkesan ekslusif kaya di Jakarta. 😀
  • Dari namanya kelihatan kan Hyundai Dept. Store punya group perusahaan apaan. Nah, Homeplus itu sendiri sekian persen sahamnya dimiliki Samsung Group, begitu pula GS25 yang sebagian sahamnya dimiliki LG Group. muter-muter aja ya… :))
Hyundai-Dept-Store

Hyundai Department Store, Seoul, Korea

telur-dan-mie-instan-ala-korea

Telur dan Mie Instan ala Korea

  • konsep go green dilakukan cukup baik. penggunaan tas plastik sangat diminimkan, sementara penggunaan tas kertas lebih banyak dianjurkan.
  • minimarket juga gak latah dikit-dikit memberikan kantong plastik kalau belanjaan kita masih bisa nyaman dibawa dengan tangan.
  • pada beberapa hypermarket, kita akan ditawari apakah akan membeli tas dari mereka atau tidak. kalau memutuskan tidak beli, ya kita harus membawa barang belanjaan tanpa tas.
  • pengalaman terakhir belanja di Homeplus, harga tas plastik yang ditawarkan jauh lebih mahal dibanding harga tas dari kertas.
  • di sana kita dilatih untuk jadi konsumen yang mandiri, maksudnya setiap barang yang telah di-scan seorang kasir menjadi tanggung jawab kita. kita harus memasukkan barang belanjaan tsb ke dalam kantong plastik sendiri, bukan mereka yang melakukannya. 🙂
  • penggunaan kartu kredit (atau debit) di Korea sangat-sangat lazim digunakan sebagai kartu pembayaran, sangat mudah dan praktis banget tinggal gesek. setau saya sih minimum pembelian membayar menggunakan kartu hanya sebesar 1000 Korean Won (KRW) atau sekitar 7000-9000 IDR.
  • oh ya, kalau di Indonesia tiap kali sehabis menggesek kartu, kita harus tanda tangan di kertas yang keluar dari mesin EDC, di sana kita cukup membubuhkan tanda tangan di sebuah layar sentuh menggunakan magnetik pen.
  • kartu atm debit kita (dari bank di Indonesia) bisa dipake ambil duit di ATM-ATM Visa berlogo khusus. duitnya yang keluar duit Won ya, kalau bisa keluar Rupiah itu berarti ajaib. 😀 (waktu itu saya pernah ambil duit pake Debit Mandiri)
samsung-fashion

Samsung Fashion – Insadong, Seoul, Korea

money-changer-in-namdaemun

Salah satu money changer di Namdaemun Market

another-money-changer-namdaemun

Nenek-nenek ini merupakan “calo valas” hahaha… (baca : money changer)

NYARIS SALAH BELANJA
kalau lagi kalap belanja pakaian di sana, harap tetap fokus pada saat belanja! 😀 kejadian di sekitar Namdaemun market, pernah seorang temen pengen belanja pakaian untuk ponakannya yang masih balita. desain pakaian di sana lucu-lucu bergambar tokoh-tokoh ala Walt Disney seperti Mickey Mouse hingga Winnie the Pooh dengan warna-warna cerah. dia mulai nawar-nawar, dan harga jadi pun sudah disepakati. setelah itu sang penjual berusaha menjelaskan kepada kami sesuatu, tapi seperti biasa, bahasa menjadi kendala. :hammer:

setelah percakapan yang cukup lama supaya kami ngerti maksudnya, tiba-tiba dia mengeluarkan boneka puppy alias anak anjing! awalnya kami masih ga ngeh apa maksudnya, ternyata oh ternyata maksudnya adalah yang dijual itu merupakan pakaian anjing! :)) –ngakak! sampe sekarang gak kebayang kalau jadi beli pakaian itu, gimana nasib si ponakan pakai pakaian yang letak lengannya maju ke depan. hahaha… 😀  – sebenernya bisa jg sih ya pakaian itu untuk balita yang masih merangkak *eeh* :))

  • untuk berbelanja di pasar-pasar yang membutuhkan tawar-menawar, sangat saya rekomendasikan untuk membawa kalkulator (atau handphone lah minimal). akan sangat mudah bagi kita untuk menunjukkan angka-angka di kalkulator saat menawar harga daripada harus menawar secara lisan, susah nyambung! 😀
  • untuk tawar menawar harga di Korea, jangan dibandingkan seperti menawar harga di Indonesia yang bisa turun hingga 50% dari yang ditawarkan. sebagai contoh, harga 30,000 KRW bisa jadi 25,000 KRW itu sudah terhitung turun harga banyak. 🙂
  • pernah seorang teman menerapkan style menawar Indonesia di pasar Korea, apa hasilnya? teman saya itu diusir keluar tokonya! :))
  • di Seoul terdapat sebuah mall bawah tanah terbesar di Asia, namanya COEX Mall. di bagian atas COEX Mall itu sendiri terdapat gedung exhibition centre. selain cukup luas area mall-nya, COEX Mall juga berlantai-lantai. tapi urusan desain kesan mewah dan ekslusif masih jauh terlihat mewah mall-mall di Jakarta.
coex-mall

interior di salah satu lorong COEX Mall, Seoul, Korea

zara-coex-mall-seoul

ZARA, COEX Mall, Seoul

Indonesia Always Open!!
sedikit tips bila sedang berbelanja kaos yang ada kemasan plastiknya. biasanya sih kaos yang rada mahalan, jadi ada kemasan plastik pembungkusnya. jangan latah buka kemasannya ya! 😀 pengalaman mengantar 2 orang teman yang lagi kalap-kalapnya belanja kaos oleh-oleh. untuk memastikan ukuran dan desainnya, hampir semua desain dibuka diliatin satu per satu. pada saat akan membuka kemasan untuk kaos ke sekian (lebih dari 5 kayanya), shopkeeper di sebuah toko di Insadong sedikit marah berbicara “Don’t open, why Indonesia Always Open!” sambil menyilangkan mempertegas ucapannya. :)) untung banget waktu itu 2 temen itu akhirnya membeli lumayan banyak kaos hingga total belanjaan kira-kira 1 juta IDR lebih-lebih dikit. gak kebayang kalau sudah “ngacak-acak” eh ga jadi beli. 😀

diskon-murah


Kayanya tau kalo orang Indonesia dan sekitar itu demen diskonan! Hahaha… :))
diambil di salah satu kios pakaian di seputaran Stasiun Suwon

Kartu Kredit dan Meminimalkan Uang Receh
Sedikit tips buat yang ogah menyisakan banyak recehan Korean Won. di hari terakhir kita di Korea, saat berbelanja apapun, bayarkan saja semua recehan itu ke kasir, nanti sisa pembayarannya kita bayar menggunakan Kartu Kredit. cliing!! hilang deh recehan-recehan itu. 😀 Pengalaman saya beberapa kali begitu dan mereka menerimanya dengan baik. Mungkin jg ada faktor sudah sangat lumrah dan mudahnya membayar belanjaan dengan duit elektronis di sana. 🙂

OK, segini aja bahas-bahas tentang pengalaman belanja-belanja di Korea. Kalau ada yang mau menambahkan atau mengkoreksi dipersilakan. 😀 😀